Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Google dan Gamer Jadi "Korban" Absennya Fortnite Android di Play Store

Alih-alih memajang Fortnite versi Android di Play Store, Epic Games lebih memilih mendustribusikan Fortnite dalam bentuk file instalasi dari situsnya sendiri. Alasannya karena Epic Games tak mau membayar potongan 30 persen yang dipungut Google dari pendapatan game di Play Store.

Walhasil, Google pun berpotensi kehilangan pendapatan sektar 50 juta dollar AS atau lebih dari Rp 730 triliun.

Angka tersebut berasal dari pendapatan yang dicatat oleh Fortnite di platform iOS, yakni 180 juta dollar AS sejak peluncurannya pada 15 Maret lalu, menurut sebuah laporan dari firma riset pasar Sensor Tower.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Neowin, Selasa (14/8/2018), Sensor Tower pun memperkirakan Apple mendulang 54 juta dollar, dari potongan 30 persen yang dikenakan pada pendapatan Fortnite di toko aplikasi iOS, App Store

Berbeda dari platform Android yang perangkatnya bisa memasang aplikasi dari sumber selain toko resmi (dalam bentuk APK), Apple sedari awal tidak membolehkan perangkat iOS melakukan hal tersebut. Hanya aplikasi dari toko resmi App Store yang bisa dipasang. Mau tak mau, Epic Games pun harus menuruti Apple.

Dipersulit demi duit

Selain merugikan Google, keputusan Epic Games mendistribusikan Fortnite lewat situsnya berpotensi menyulitkan atau bahkan membahayakan pengguna perangkat Android yang berniat memainkan game itu.

“Ada kekhawatiran bahwa, dengan melewati Google Play, Epic bisa membuat pengguna kesulitan bermain Fortnite di perangkat Android yang lebih lawas,” tulis Sensor Tower.

Potensi bahaya datang dari keharusan me-nonaktifkan fitur keamanan yang mencegah instalasi aplikasi dari sumber di luar Google Play Store, sebelum pengguna bisa memasang Fortnite.

Hal tersebut pun merepotkan karena pengguna harus kembali mematikan toggle “install app from unknown sources” tersebut saban memasang update untuk Fortnite, lalu memyalakannya lagi.

“Bahwa sebuah aplikasi populer memaksa para pemainnya untuk mematikan fitur sekuriti ini bukanlah hal yang bagus sama sekali,” ujar seorang peneliti keamanan independen, Graham Cluley.

Dia menambahkan, peminat Fortnite juga berpotensi tertipu mengunduh malware dari situs lain yang menyaru sebagai situs resmi Epic Games. Belum lagi aneka macam aplikasi clone peniru Fortnite yang bakal bermunculan di Play Store untuk memangsa pengguna yang tidak tahu bahwa Fortnite memang tidak ada di toko aplikasi itu.

Google pun sampai merasa harus memasang pemberitahuan khusus apabila ada pengguna yang mencari Fortnite di Play Store supaya tak tertipu.

Sudah dulang pendapatan Rp 14 triliun

Toh, Epic Games tetap ngotot tak mau membayar potongan di toko aplikasi resmi Android.

“Google Play Store memotong 30 persen dari pendapatan. Itu sangat tinggi bagi industri game,” kata CEO Epic Games, Tim Sweeney.

Fortnite sendiri pada Juli lalu diperkirakan telah mendulang pendapatan sebesar 1 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 14 triliun sejak pertama kali dirilis pada Oktober 2017.

Game ini memang tersedia di banyak platform, mencakup PC, MAc, iOS, PS4, Xbox One, Nintendo Switch, dan sebentar lagi Android.

Meski berada di luar Play Store, Sensor Tower menyebutkan para peminat Fortnite kemungkinan besar akan tetap bersedia repot-repot memasang game tersebut sehingga Fortnite Android diproyeksikan bisa menghasilkan uang dalam jumlah yang sama seperti di iOS, kalau bukan lebih banyak.

Apabila ternyata nanti berhasil mendulang duit, Fortnite akan jadi preseden buruk bagi Goolge Play Store. Kalau Epic Games bisa sukses di luar Play Store, kenapa yang lain tidak bisa?

Fortnite kini baru tersedia dalam versi beta untuk para pengguna perangkat Android Samsung tipe tertentu di toko Aplikasi Samsung. Epic Games baru akan memajang game ber-genre battle royale ini di situsnya ketika sudah berstatus final.

https://tekno.kompas.com/read/2018/08/14/13220087/google-dan-gamer-jadi-korban-absennya-fortnite-android-di-play-store

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke