Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sudah Mundur, Jan Koum Masih Bolak-balik ke Kantor Facebook

Ternyata hingga kini Jan Koum masih terhitung sebagai pegawai WhatsApp. Hal ini telah dikonfirmasi Facebook sebagai induk dari WhatsApp.

“Jan Koum masih bekerja di beberapa proyek dan membantu peralihan kepemimpinan WhatsApp,” kata juru bicara Facebook.

Agaknya Jan Koum sedang mempraktikkan apa yang diistilahkan “rest and vest”. Hal ini biasa terjadi di Silicon Valley, di mana seseorang tak lagi memiliki wewenang dan tanggung jawab besar tetapi terus digaji.

Skenario umumnya, rest and vest dialami para pendiri startup pasca “anak” mereka dicaplok perusahaan besar. Porsi kepemimpinan mereka lantas dialihkan ke jejeran eksekutif perusahaan besar yang mengakuisisi.

Alhasil, yang mereka lakukan hanya bersantai di kantor sembari terus dibayar. Kadang mereka diminta masukan, tetapi bukan untuk pengambilan keputusan yang signifikan.

Pada kasus Jan Koum, ia mengatakan telah sepenuhnya move on dari WhatsApp. Rest and vest pada konteks ini lebih mengarah ke masa transisi, di mana Jan Koum telah angkat kaki tetapi belum benar-benar pergi.

Belum jelas hingga kapan Jan Koum akan menjalani masa transisi ini. Menurut sumber dalam, Jan Koum sekaligus menunggu sahamnya yang tersisa di WhatsApp dibebaskan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (16/8/2018), dari CNBC.

Diketahui, Facebook membeli WhatsApp pada 2014 lalu senilai 19 miliar dollar AS (Rp 277 triliun). Perjanjian dengan Jan Koum kala itu, pembagian profitnya dicicil empat kali dalam empat tahun.

Artinya, masa pembagian saham (vesting) itu bakal habis pada akhir 2018 nanti. Tahun lalu, hasil pembebasan saham Jan Koum bernilai 400 juta dollar AS (Rp 5,8 triliun). Tahun ini diprediksi menyentuh 350 juta dollar AS (Rp 5,1 triliun).

https://tekno.kompas.com/read/2018/08/16/19380007/sudah-mundur-jan-koum-masih-bolak-balik-ke-kantor-facebook

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke