Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Adobe Flash Ada di 98 Persen PC Sedunia pada 2005, Kini Wajib Dihapus

Kini, Adobe mengumumkan bahwa perusahaan bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player pada Januari 2021 mendatang.

Hal tersebut tak lain bertujuan untuk melindungi pengguna dari beragam ancaman peretasan yang memanfaatkan plug-in yang "lahir" pada tahun 1996 itu.

"Adobe bakal memblokir seluruh konten yang berjalan menggunakan Flash Player mulai 12 Januari 2021," ujar pihak Adobe, dikutip KompasTekno dari Adobe.com, Minggu (13/12/2020).

Pihak Adobe menyarankan pengguna yang masih memasang Flash Player di komputer mereka untuk segera menghapusnya, baik dari sistem maupun dari peramban (browser), atas alasan keamanan.

Untuk menghapus Flash Player secara manual dari komputer, silakan simak langkah-langkahnya lewat dua tautan berikut bagi pengguna Windows dan Mac OS.

Mengapa harus dihapus?

Selain alasan keamanan, ada beberapa faktor yang mengharuskan pengguna menghilangkan Flash Player dari sistem komputer mereka.

Pertama-tama, plug-in tersebut tidak akan bisa dijalankan lagi dan bisa dibilang hanya akan bikin penuh media penyimpanan komputer saja setelah tanggal 12 Januari nanti.

Selain itu, pengguna sejatinya juga tidak bisa memaksakan diri untuk memakai Flash Player, seperti bermain aneka game browser yang menggunakan plug-in tersebut, lantaran aksesnya telah diblokir.

Sebagai alternatif, pengguna bisa memainkan game Flash favorit mereka di smartphone masing-masing, dengan syarat pengembangnya memang sudah merilis versi Android atau iOS dari game tersebut.

Pengguna sebenarnya masih bisa memasang Flash Player di komputer mereka dengan memasang versi lawas yang biasa tersedia di berbagai situs pihak ketiga.

Namun, hal ini memang tidak dianjurkan lantaran sarat akan beragam celah keamanan membahayakan.

Dulu populer, sekarang tergantikan

Sebagai informasi, Flash Player diciptakan lebih dari 20 tahun lalu, tepatnya 1 Januari 1996 oleh perusahaan software bernama FutureWave Macromedia.

Kala itu, plug-in ini memang merupakan pilihan utama bagi developer web untuk membuat aneka konten multimedia, mulai dari game, videoplayer, hingga aplikasi yang bisa berjalan di berbagai peramban (browser).

Ketika Adobe mengakuisisi Flash dari Macromedia pada 2005, Flash dikabarkan telah terpasang di 98 persen PC yang terkoneksi ke internet.

Popularitas Flash mulai menurun saat Apple memutuskan untuk tidak mendukung platform tersebut pada iPhone. Flash sendiri memang tak populer di platform mobile lantaran plug-in ini konon bisa bikin baterai cepat habis.

Selain itu, Flash Player juga kerap mengandung celah keamanan berbahaya yang bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk menyerang komputer.

Kini, Flash tampaknya sudah mulai tergantikan oleh standar terbuka HTML5, WebGL, dan WebAssembly yang makin berkembang.

Adobe sendiri mengumumkan rencana mempensiunkan Flash sejak tiga tahun lalu supaya para developer, desainer, serta pelaku bisnis web lain punya cukup waktu unntuk bermigrasi dari Flash ke standar lain yang lebih aman dan mumpuni.

https://tekno.kompas.com/read/2020/12/13/10170027/adobe-flash-ada-di-98-persen-pc-sedunia-pada-2005-kini-wajib-dihapus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke