Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjajal Vivo X60 Pro, Ponsel Snapdragon 870 5G Pertama di Indonesia

Kedatangan mereka terbilang istimewa, karena menjadi ponsel pertama dengan chip Qualcomm Snapdragon 870 5G di Tanah Air. Keduanya juga menjadi ponsel Vivo pertama hasil kolaborasi dengan pabrikan lensa dan kamera Jerman, Zeiss.

Terutama Vivo X60 Pro yang dibekali teknologi "Gimbal Stabilization 2.0" untuk menstabilkan lensa kamera utama sehingga hasil rekaman gambarnya minim goyangan.

Ini adalah pengembangan lebih lanjut dari generasi pertama teknologi gimbal Vivo yang tertanam di ponsel X50 Pro sebelumnya.

Selain kamera, Vivo X60 Pro turut mengunggulkan aspek kinerja yang didukung chip Snapdragon 870. X60 Pro sekaligus menandai debut System-on-Chip besutan Qualcomm tersebut di Indonesia.

Unboxing VIvo X60 Pro, aksesori lengkap

X60 Pro adalah ponsel yang duduk di urutan teratas di jajaran produk-produk Vivo di Tanah Air. Smartphone ini dimaksudkan sebagai perangkat "serius" untuk pengguna yang membutuhkan kamera andal, di samping performa mumpuni.

Kesan serius itu didukung oleh kotak kemasannya yang terkesan mewah, dengan ukuran relatif dan warna gelap. Logo biru khas Zeiss tertera di samping tulisan model smarthone di bagian depan.

Pelengkap yang disertakan di dalam ponsel berbanderol Rp 10 juta ini pun lengkap untuk ukuran smartphone masa kini, tak seperti beberapa model ponsel flagship yang cenderung pelit aksesori.

Pembelinya bakal menemukan casing silikon transparan, pengisi daya FlashCharge 2.0 dengan keluaran daya 33 watt, kabel USB A ke USB C, hingga earphone model in-ear yang menggunakan konektor jack audio 3,5 mm.

Sebuah adapter kecil untuk jack audio 3,5 mm ke port USB C disertakan untuk earphone tersebut, karena Vivo X60 Pro sendiri tidak memiliki konektor jack audio.

Vivo turut menyertakan booklet panduan, SIM card ejector tool, berikut dua pasang earbuds dengan ukuran berbeda untuk earphone.

Desain simple, mirip Vivo X50 Pro

Saat pertama menggenggam Vivo X60 Pro, kesan pertama yang didapatkan adalah tipis dan ringan. Ponsel ini memiliki ketebalan 7,6 mm dengan bobot 179 gram.

Layarnya berukuran 6,56 inci dengan jenis panel AMOLED (2.376 x 1.080 piksel, refresh rate 120 Hz) berlapis kaca pelindung Gorilla Glass 6. Pinggiran sisi kiri dan layar melengkung alias curved, sehingga menambah kesan mewah.

Di sisi atas terdapat punch hole yang memuat kamera selfie 32 MP (f/2.5, 26 mm). Kemudian, di bagian bawah layar ada pemindai sidik jari terintegrasi berjenis optical.

Sisi belakang Vivo X60 Pro turut berlapis Gorilla Glass 6 dengan tekstur kesat, sehingga tidak terasa terlalu licin. Warnanya abu-abu metalik bergradasi, dengan aksen biru dan ungu yang kadang muncul dari pantulan cahaya.

Laci SIM card trdapat di sisi bawah ponsel, sederet dengan konektor USB C dan grille speaker. Sebanyak dua buah kartu nano SIM bisa dimuat dengan posisi saling membelakangi, tapi tidak ada tempat untuk kartu memori micro SD.

Secara keseluruhan, desain Vivo X60 Pro terkesan simple, elegan, dan serius. Tampilanya bisa dibilang masih mirip dengan ponsel X50 Pro sebelumnya.

Kamera Zeiss bergimbal

Susunan kamera belakang Vivo X60 Pro terdiri dari kamera utama 48 MP (f/1.5, 26mm) dengan OIS dan Gimbal Stabilization 2.0, kamera telephoto/ portrait 13 MP (f/2.5, 50 mm, 2x optical zoom), dan kamera ultra wide 13 MP (f/2.2, 16mm)

Kamera ultra wide ponsel ini bisa mengunci fokus dari jarak sangat dekat, hanya beberapa sentimeter dari obyek, sehingga hasil gambarnya bisa dibuat menyerupai kamera macro dengan sudut pandang yang lebar.

Kamera telefotonya memiliki zoom optis 2x yang terbilang standar. Jangkauannya tak terlalu jauh tapi sudah memadai untuk foto tipe portrait dengan background blur yang cukup mulus.

Sayangnya, tidak ada stabilisasi di kamera telefoto ini sehingga gambarnya terlihat bergoyang-goyang saat framing dan rawan buram.

Kamera utama di Vivo X60 Pro adalah yang teristimewa, karena dibekali dengan teknologi peredam goyangan Gimbal Stabilization 2.0, yang bisa digunakan baik saat menjepret foto maupun merekam video.

Temuan KompasTekno, teknologi stabilisasi berbasis gimbal tersebut juga membantu dalam melakukan pemotretan dengan shutter speed rendah tanpa dibantu tripod.

KompasTekno bisa mendapat gambar tajam dengan kecepatan rana hingga 0,5 detik, walaupun kurang konsisten dan lebih sering menghasilkan gambar buram dengan shutter speed itu.

Hasil fotonya sendiri terlihat cukup bagus dengan warna-warna cerah karena saturasi tinggi, dan dynamic range yang luas. Vivo X60 Pro turut memiliki mode Pro yang menyediakan aneka pengaturan manual, berikut histogram dan opsi perekaman format RAW.

Hardware baru, kinerja tinggi

Vivo X60 Pro menjalankan sistem operasi Android 11 dengan antarmuka Funtouch OS 11.1. Dapur pacunya mengandalkan SoC anyar Snapdragon 870 dengan kinerja lebih tinggi dibandingkan Snapdragon 865 yang merupakan chip flagship tahun lalu.

Ponsel ini pun melesat dalam uji benchmark, mencetak skor di kisaran 700.000 poin dalam aplikasi AnTuTu versi 9. Software CPU-Z terlihat masih belum dapat mengidentifikasi Snapdragon 870 dan salah mengenalinya sebagai Snapdragon 865.

Selain chip Snapdragon 870, Vivo X60 Pro turut dibekali RAM 12 GB dan media penyimpanan 256 GB. KompasTekno tidak menemui masalah apa pun terkait kinerja ketika menggunakannya. Vivo X60 Pro terasa gesit dan tak pernah melambat.

Begitu juga ketika bermain Call of Duty Mobile. Vivo X60 Pro sanggup menangani setting grafis maksimal dari game tersebut dengan lancar.

Untuk Anda yang penasaran dengan Vivo X60 Pro, penampilan ponsel tersebut dari berbagai sisi, berikut hasil jepretan kameranya, bisa dilihat dalam rangkaian gambar di galeri foto berikut ini.

https://tekno.kompas.com/read/2021/05/03/12370017/menjajal-vivo-x60-pro-ponsel-snapdragon-870-5g-pertama-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke