Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berawal dari Polling di Twitter, Elon Musk Lepas Saham Hampir Rp 100 Triliun

Saham Tesla yang dilepas Musk itu diestimasikan bernilai sekitar 6,9 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 99,7 triliun (kurs saat berita ini ditulis), atau nyaris menyentuh angka Rp 100 triliun.

Pelepasan saham Tesla ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tweet Musk sendiri pada Minggu (7/11/2021).

Ketika itu, Musk bertanya kepada 63 juta pengikutnya, apakah dia harus menjual 10 persen dari total saham Tesla yang dimilikinya untuk membayar pajak, atau tidak.

"Saya akan mematuhi hasil poling ini, bagaimanapun caranya," tweet Musk.

Ternyata, mayoritas follower Musk mendukung rencana dia untuk menjual 10 persen saham Tesla miliknya.

Setelah tweet tersebut, Musk dilaporkan rutin melepas saham Tesla miliknya dalam kurun waktu satu minggu.

Berikut catatan besaran saham Tesla yang dilepas Musk sepanjang pekan lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC dan Reuters, Senin (15/11/2021):

  • Senin (8/11)= 930.000 lembar saham
  • Rabu (10/11)= 3,5 juta lembar saham
  • Kamis (11/11)= 639.737 lembar saham
  • Jumat (12/11)= 1,2 juta lembar saham

Bila dijumlahkan hingga Sabtu (13/11), total saham Tesla yang sudah dijual Musk adalah 6,36 juta lembar saham bernilai sekitar Rp 99,7 triliun.

Namun, saham yang sudah dijual itu baru sebagian dari janji Musk untuk melepas 10 persen total sahamnya di Tesla. Sebab, 10 persen dari total saham Musk itu setara dengan 17 juta lembar saham Tesla miliknya.

Sejauh ini, Musk dilaporkan baru menjual 6,36 juta lembar saham atau baru sekitar 37 persen dari total 17 juta lembar saham yang akan dijual Musk.

Dengan begitu, Musk masih perlu menjual lebih dari 10 juta lembar saham untuk memenuhi janjinya.

Kenapa dijual?

Alasan penjualan saham Tesla ini tak luput dari deadline opsi saham dan kewajiban membayar pajak yang ditanggung Musk.

Untuk diketahui terlebih dahulu, selama memimpin Tesla, Musk disebut hanya menerima gaji yang seluruhnya dalam bentuk opsi saham Tesla, bukan uang tunai.

Opsi saham sendiri adalah hak (bukan kewajiban) investor untuk membeli atau menjual saham pada harga dan tanggal yang sudah disepakati sebelumnya.

Nah, pada 2012, Musk diberikan opsi saham Tesla yang memungkinkan dia untuk membeli 22,8 juta saham dengan harga 6,24 dollar per lembar saham. Opsi saham tersebut bakal hangus pada Agustus 2022 mendatang.

Saham Tesla sendiri diperdagangkan di level harga 1.033 dollar AS per lembar saham pada sesi perdagangan Jumat (12/11). Jadi, Musk masih memiliki waktu kurang dari satu tahun untuk mengambil keuntungan dari hadiah opsi saham Tesla tersebut.

Namun, bila Musk mengambil opsi saham itu, konsekuensinya Musk harus membayar pajak atas selisih harga saham antara tahun 2012 dan 2021 dengan tarif lebih dari 50 persen.

Hal tersebut pada akhirnya memberi Musk tagihan pajak senilai sekitar 15 miliar dollar AS (sekitar Rp 213,7 triliun), menurut perhitungan Robert Frank dari CNBC.

Jadi, mau tak mau, untuk membayar tagihan pajak itu, Musk perlu mengumpulkan uang tunai. Nah, pria berusia 50 tahun itu melakukannya dengan cara menjual saham Tesla miliknya, sebagaimana yang ia lakukan sepanjang pekan lalu.

Sebab, selama ia memimpin Tesla, kompensasi atau gaji yang diterima Musk itu bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan seluruhnya dalam bentuk option awards atau opsi saham.

Bikin harga saham anjlok

Tweet Musk yang memuat dirinya melepas sebagian saham Tesla miliknya ternyata juga memberikan efek domino.

Pertama, tweet Musk ikut memengaruhi harga saham Tesla di bursa. Harga saham Tesla mulai "memerah" sejak Senin (8/11/2021) atau sehari setelah tweet Musk ditulis.

Gara-gara twit itu, saham Tesla turun sekitar 5 persen pada sesi perdagangan Senin. Harga saham Tesla semakin terpuruk, atau menurun 12 persen ke level 1.023 dollar AS per lembar saham pada sesi perdagangan Selasa (9/11).

Menurut pantauan KompasTekno di situs Yahoo Finance, harga saham Tesla masih "merah" saat penutupan sesi perdagangan Jumat (12/11), yakni di level 1.033 dollar AS per lembar saham.

Harga saham Tesla sangat memengaruhi harta kekayaan Musk. Sebab, seperti yang dijelaskan di atas, Musk hanya menerima gaji dalam bentuk saham Tesla. Jadi, pergerakan harga saham Tesla akan langsung berpengaruh pada kekayaan Musk.

Meski kekayaannya turun, Elon Musk masih tetap bertahan dengan takhta orang paling kaya sedunia. Berdasarkan data Real-Time Billionaires List dari Forbes, Musk masih tetap menjadi orang paling tajir sedunia dengan total kekayaan 271,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 3,869 triliun) per hari ini, Senin (15/11/2021).

Di sisi lain, kekayaan Musk dilaporkan masih meningkat 70 persen selama 2021 ini, berkat performa bisnis positif Tesla pada bulan-bulan sebelumnya, sebagaimana dihimpun dari The Economic Times.

https://tekno.kompas.com/read/2021/11/15/20040047/berawal-dari-polling-di-twitter-elon-musk-lepas-saham-hampir-rp-100-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke