Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Devin Finzer, Co-Founder dan CEO OpenSea yang Jadi Miliarder Berkat NFT

KOMPAS.com - Aset non-fungible token (NFT) terus populer di kalangan masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, NFT bahkan sudah lebih dulu booming di dunia internasional sejak tahun lalu.

Tren NFT rupanya berdampak besar bagi perusahaan pendukung ekosistemnya. Salah satunya loka pasar atau marketplace NFT. Salah satu marketplace NFT yang cukup populer saat ini adalah OpenSea.

Seperti marketplace pada umumnya, OpenSea mempertemukan penjual dan kolektor NFT, di mana mereka bisa saling bertransaksi.

Berkat popularitas NFT yang kian memuncak, nama OpenSea ikut menanjak. Walhasil, pendiri OpenSea ikut ketiban untung.

Salah satu pendiri OpenSea yang juga menjabat sebagai CEO, Devin Finzer digadang sebagai miliarder muda dengan kekayaan yang ditaksir mencapai 2,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 31,5 trilun, menurut estimasi majalah Forbes.

Selain Finzer, rekannya yang juga mendirikan OpenSea, yakni Alex Atallah, juga memiliki nilai kekayaan yang sama. Keduanya dilaporkan memiliki saham OpenSea, masing-masing 18,5 persen.

Profil Devin Finzer

Devin Finzer lahir tahun 1990. Bakat komputasi tampaknya menurun dari orang tuanya. Ibu Finzer adalah seorang fisikawan, sedangkan ayahnya merupakan software engineer.

Dia dibesarkan di San Francisco Bay Area dan menuntut ilmu di Miramonte High School di Orinda, California. Lulus SMA, Finzer melanjutkan pendidikanya di Brown University mengambil Ilmu Komputer dan Matematika.

Di masa perkuliahannya Finzer pernah magang di Wikimedia Foundation, Google Cloud Platform, dan Flipboard sebagai software engineer. Setelah lulus, ia melanjutkan karirnya di Pinterest sebagai software engineer di San Fransisco.

Berdasarkan akun LinkedIn miliknya, setelah bergabung di Pinterest, ia menjadi mendirikan dan mengembangkan Eye Chart Pro, sebuah aplikasi untuk pengujian penglihatan.

Tidak cuma itu, ia juga mulai mendirikan startup pertamanya bernama Claimdog yang kemudian di akuisisi oleh Credit Karma.

Hingga kemudian ia dan partnernya Alex Atallah mendirikan sebuah marketplace peer to peer pertama untuk aset berbasis blockchain bernama OpenSea.

Startup yang didirikannya ini pun memiliki berbagai karyawan dari latar belakang perusahaan ternama seperti Facebook, Pinterest, hingga Google.

OpenSea menciptakan dan memperdagangkan berbagai macam NFT baik seni, musik, atau game.

Valuasi OpenSea yang kian meninggi

Bulan Maret 2020 lalu, OpenSea mengeklaim hanya memiliki pengguna aktif sebanyak 4.000 orang dengan nilai transaksi sekitar 1,1 juta dollar AS (Rp 15,7 miliar). Di tahun yang sama, OpenSea mendapat pendanaan sekitar 28.000 dollar AS (Rp 400 juta).

Jumlah ini meningkat pada Juli tahun 2021, di mana OpenSea meraih pendanaan 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) dari firma ventura Andreessen Horowitz, setelah mencatat transaksi bulanan sekitar 350 juta dollar AS (Rp 5 triliun).

Transaksi bulanan OpenSea terus meningkat pada Agustus 2021 mencapai 3,4 miliar dollar AS (Rp 48,7 triliun). Pencapaian ini juga membuat perusahaan meraih pendanaan tambahan sekitar 85 juta dollar AS (Rp 1,2 triliun).

Dirangkum KompasTekno dari Forbes, Senin  (24/1/2022) OpenSea dikabarkan mendapatkan pendanaan 300 juta dollar AS setara Rp 4,3 triliun dari pendanaan yang dipimpin Paradign dan Coatue Management.

Hal tersebut membuat valuasi OpenSea saat ini menjadi 13,3 miliar dollar AS yaitu sekitar Rp 190 triliun. OpenSea mengatakan dana ini akan digunakan untuk mengembangkan produk, tim, keamanan pelanggan, serta komunitas.

Selain itu, pendanaan ini juga memungkinkan OpenSea untuk melakukan akuisisi. Kabar yang bersumber dari Axios menyebutkan, OpenSea sedang mempertimbangkan akuisisi start-up dompet kripto Dharma Labs.

https://tekno.kompas.com/read/2022/01/24/15150067/profil-devin-finzer-co-founder-dan-ceo-opensea-yang-jadi-miliarder-berkat-nft

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke