Keputusan untuk mengembangkan fitur tersebut dikarenakan Meta ingin memberi penggunanya kontrol sekaligus opsi untuk mengatasi kiriman foto telanjang/pesan vulgar lainnya. Kendati begitu, fitur tersebut masih dalam tahap uji coba.
Salah seorang pengembang aplikasi bernama Alessandro Paluzzi mendapat kesempatan untuk melihat dan memanfaatkan fitur ini. Hasil tangkapan layar fitur tersebut diunggah ke Twitter dengan handle @alex193a, Selasa (20/9/2022).
Dalam unggahannya, Paluzzi turut menyertakan hasil tangkapan layar dari fitur tersebut yang bernama “Nudity Protection” (Perlindungan Ketelanjangan).
Kedua adalah foto yang dikirimkan akan ditutupi, alias diburamkan terlebih dulu, oleh sistem Instagram. Foto vulgar tetap bisa muncul, jika pengguna memutuskan untuk tetap melihat gambar tersebut.
Poin yang ketiga, pengguna akan diberikan sejumlah tips agar dapat tetap aman dan dapat mengatasi permasalahan ketika dikirim foto vulgar. Terakhir, fitur tersebut dapat diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai keinginan pengguna.
Berdasarkan klaim Meta, kebaruan teknologi ini tidak memberikan akses kepada perusahaan untuk melihat gambar asli yang dikirim ke DM IG. Dikarenakan perusahaan ingin menjaga privasi penggunanya.
“Kami bekerja sama dengan para ahli untuk memastikan fitur-fitur baru ini menjaga privasi orang, sekaligus memberi pengguna kendali atas pesan yang diterima (di DM IG),” ujar Liz Fernandez selaku juru bicara Meta, dikutip KompasTekno dari The Verge, Jumat (23/9/2022).
Uji coba dari fitur “Perlindungan Ketelanjangan” Instagram bakal dijabarkan lebih rinci di beberapa minggu mendatang. Adapun fitur baru ini juga disamakan dengan fitur “Hidden Words”, yang sudah diluncurkan Instagram pada April 2021 lalu.
Fitur “Hidden Words” memungkinkan pengguna untuk menghindar dari pesan-pesan yang berisikan kecaman, penghinaan, ejekan, umpatan, dan lainnya.
Faktor yang mungkin mendorong Meta menguji coba fitur di atas karena laporan yang ditemukan oleh Center for Countering Digital Hate (organisasi nonprofit di Inggris). Laporan tersebut mencatat bahwa Instagram telah gagal menindaklanjuti 90 persen kasus pengiriman pesan kasar berbasis gambar ke wanita terkenal.
Selain itu, penelitian dari The Pew Research Center juga menemukan penemuan yang serupa. Penemuan tersebut melaporan sebanyak 33 persen wanita Amerika Serikat yang berusia di bawah usia 35 tahun mengalami pelecehan seksual secara daring.
Sampai artikel ini ditayangkan, belum diketahui kapan fitur ini akan disebar secara luas oleh Instagram.
https://tekno.kompas.com/read/2022/09/23/07300037/instagram-bakal-lindungi-pengguna-dari-kiriman-foto-vulgar-di-dm