Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Canva, Situs Desain Grafis Online yang Kini Populer

KOMPAS.com - Canva diluncurkan pada 2012 sebagai aplikasi untuk membuat desain grafis. Hingga saat ini, aplikasi Canva masih menjadi platform andalan yang digunakan banyak orang untuk membuat visual yang indah.

Pasalnya, Canva adalah salah satu aplikasi desain grafis yang ramah terhadap pengguna, sekalipun pengguna bukanlah orang yang memiliki keahlian dalam bidang desain grafis.

Selain itu, pengguna gratis juga masih bisa leluasa untuk menggunakan fitur-fitur Canva yang tersedia. Fitur-fitur tersebut cukup bisa digunakan oleh pengguna dalam membuat konten dalam format apapun.

Akan tetapi, tahukah Anda pendiri dan cerita dibalik platform aplikasi raksasa desain grafis ini? Berikut KompasTekno telah merangkum sejarah berdirinya Canva.

Asal mula Canva

Sejarah Canva dimulai dari pendiri Canva, yakni Melanie Perkins yang bekerja sampingan sebagai pengajar program desain untuk siswa. Perkins mengajarkan bagaimana mengoperasikan program-program desain seperti InDesign dan Photoshop.

Akan tetapi, kemudian para siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan perangkat lunak tersebut. Permasalahan inilah yang kemudian membuat Perkins merasa harus ada sebuah program atau aplikasi desain yang ramah pemula.

Bisnis desain buku tahunan sekolah

Untuk mewujudkan mimpinya membuat sebuah media desain yang mudah dioperasikan dan online, Perkins bersama rekannya, yakni Obrecht mulai mewujudkan ide-ide mereka.

Keduanya kemudian menguji ide-ide yang telah dikembangkan dengan membuat bisnis desain buku tahunan sekolah online. Mereka meluncurkan situs web yang memungkinkan siswa berkolaborasi dan merancang buku tahunan mereka sendiri secara online.

Bisnis desain buku tahunan sekolah yang merupakan pengujian ide-ide mereka tersebut sukses dan aktif hingga saat ini.

Memulai Canva

Pada 2010, Perkins mendapatkan koneksi baru di MaiTai dalam sebuah acara. Perkins dan Obrecht akhirnya terhubung dengan Silicon Valley dan Tai. Tai adalah seorang kitesurfer yang rajin.

Pada 2012, keduanya kemudian memulai bisnisnya dengan sungguh-sungguh. Berbekal dengan platform Canva yang sudah dibangun bersama dengan tim teknisi, mereka mengembangkan bisnisnya perlahan.

Pada tahun berikutnya, situs tersebut ditayangkan, sehingga pelanggan sudah bisa membuat berbagai desain online secara gratis.

Canva berkembang

Seiring berkembangnya situs ini, saat ini Canva membantu menciptakan kurang lebih dua miliar desain di 190 negara. Pada Oktober 2019, Canva mendapat pendanaan sebesar 3,2 miliar dollar AS dengan putaran pendanaan 85 juta dollar AS yang dipimpin oleh Silicon Valley dan Mary Meeker’s Bond Capital.

Dana tersebut akhirnya digunakan Perkins untuk memperluas tim yang terdiri dari 700 orang di Sydney, Beijing, dan Manila. Canva juga terus membangun layanan berbayar perusahaan seperti Canva Pro dan Canva for Enterprise.

Pemilihan nama

Nama Canva dipilih atas salah satu saran dari insinyur tim. Pada awalnya, platform ini dinamakan sebagai Canvas Chef.

Nama tersebut mencerminkan bahwa platform Canvas Chef adalah perangkat lunak yang menyediakan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk mendesain. Seperti font, ilustrasi, dan foto.

Akan tetapi, pada akhirnya para pendiri tidak menyukai nama Canvas Chef. Hingga akhirnya salah satu tim mengusulkan nama “kanvas” yang diucapkan dalam bahasa Prancis, “Canva”.

Kolaborasi Canva dengan pengguna

Sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Perkins dan Obrecht, mereka tidak hanya membangun sebuah media yang memungkinkan pengguna bisa membuat desain sendiri. Akan tetapi, mereka juga menjadikan pengguna sebagai kolaborator Canva.

Oleh karena itu, selain mendesain pekerjaan mereka sendiri, para pengguna juga bisa berkarya atau menjadi kolaborator Canva untuk menciptakan elemen-elemen seperti garis dan bentuk, grafis, stiker, dan berbagai elemen lainnya.

Bahkan hingga saat ini, terdapat berjuta kolaborator Canva di seluruh dunia yang ikut membuat elemen dalam aplikasi.

Fitur-fitur Canva

Setelah berkembang bertahun-tahun, saat ini fitur-fitur Canva semakin bertambah dan berkembang. Dengan menggunakan Canva, pengguna bisa membuat tim, merencanakan konten, hingga menggunakan fitur Smartmockups untuk desain mereka.

Dalam aplikasi Canva, pengguna bisa membuat desain untuk presentasi, media sosial, video, produk cetak, situs web, dokumen, logo, resume, surat, dan masih banyak lagi.

Canva benar-benar menjadi seperti apa yang pendiri cita-citakan. Hal ini dibuktikan dengan platform desain Canva yang sangat eksis hingga saat ini.

Melalui Canva pengguna bisa mendesain beragam kebutuhan. Salah satunya cara membuat kalender sendiri di Canva seperti pada artikel berikut ini. 

https://tekno.kompas.com/read/2023/01/26/17010047/sejarah-canva-situs-desain-grafis-online-yang-kini-populer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke