Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset: Macet Jakarta Sumbang 961 Kg Karbon Dioksida Sepanjang 2022

Dalam hasil riset berjudul "TomTom Traffic Index" tersebut, TomTom turut menyertakan data jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari kemacetan yang terjadi. Data tersebut mencakup sejumlah kota di dunia, termasuk Jakarta.

TomTom mencatat kepadatan lalu lintas di Jakarta menyumbang sekitar 961 kg emisi CO2 sepanjang 2022. Dari angka tersebut, sebanyak 263 kg dari emisi CO2 berasal dari kemacetan.

TomTom mengatakan bahwa tingkat emisi CO2 yang dihasilkan kemacetan di Jakarta akan semakin banyak tergantung dengan hari dan waktu berkendara.

Pada hari kerja Senin-Jumat di sekitar jam pulang kerja, yaitu pukul 16.00 - 18.00, emisi CO2 yang dihasilkan dari kemacetan bisa lebih dari 2 kg. Sementara pada pagi dan malam hari kerja, emisi CO2 dari kemacetan Jakarta hanya berkisar di angka 1 kg.

Menanam 96 pohon dan WFH kurangi emisi CO2 Jakarta

Adapun emisi CO2 yang dihasilkan dari kemacetan Jakarta sepanjang 2022 ini, menurut riset TomTom, bisa dikurangi dengan menanam sebanyak 96 pohon per tahun.

Lalu, pengendara mobil juga bisa ikut mengurangi emisi dengan cara bekerja dari rumah (work from home/WFH) selama 1-3 hari.

Berdasarkan riset TomTom Traffic Index, pekerja bisa ikut mengurangi emisi karbon dioksida hingga 190 kg apabila melakukan WFH satu hari saja di hari Jumat, yaitu ketikta tingkat kemacetan Jakarta memuncak. 

Sementara apabila WFH selama tiga hari dalam seminggu pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat, pengendara mobil bisa ikut mengurangi emisi CO2 hingga 572 kg.

Terkait riset TomTom Traffic Index ini, secara keseluruhan, Jakarta berada di peringkat ke-29 dari 389 sebagai kota termacet di dunia di 2022.

Secara rata-rata, TomTom mengeklaim jarak 10 km di Jakarta di 2022 bisa ditempuh dalam waktu sekitar 22 menit, sekitar 3 menit lebih lama dibanding waktu perjalanan tempuh dengan jarak yang sama pada 2021 lalu.

Nah, untuk menentukan tingkat kemacetan di suatu kota, TomTom menggunakan waktu perjalanan yang ditempuh pengguna untuk mencapai jarak 10 km dengan mobil.

Adapun sampel mobil yang diambil TomTom berdasarkan data mobil bergerak (Floating Car Data/FCD) di seluruh dunia yang dikumpulkan dari berbagai pihak, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TomTom.com, Kamis (16/3/2023).

Informasi selengkapnya mengenai riset TomTom Traffic Index untuk tahun 2022 ini bisa disimak dalam tautan berikut ini.

https://tekno.kompas.com/read/2023/03/16/08310057/riset--macet-jakarta-sumbang-961-kg-karbon-dioksida-sepanjang-2022-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke