Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bill Gates, Gamer yang Bukan Sembarang Gamer

KOMPAS.com - Pendiri Microsoft, Bill Gates mengaku dirinya adalah seorang gamer. Hal ini ia sampaikan dalam postingan blog terbarunya berjudul "Novel tentang video game ini terasa dekat dengan saya".

Dalam postingan itu, Gates membahas novel berjudul "Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow" karya Gabrielle Zevin, kemudian mengaitkannya isi novel dengan pengalaman pribadinya terkait game.

"Saya tidak pernah mengira saya akan bersinggungan dengan buku tentang game, tetapi saya suka Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow," tulis Gates melalui blog pribadinya, Gates Notes.

Ia lantas bertanya apakah dirinya seorang gamer karena menyukai novel tentang game itu. Awalnya Gates menyatakan dirinya bukan gamer, khususnya bila dibandingkan dengan status gamer yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk jangka panjang.

Pasalnya, dia tidak begitu mengulik seluk-beluk game dan memainkannya berjam-jam.

Kendati begitu, Gates sebenarnya menyukai game, khususnya game arcade ketika dirinya masih muda. Gates mengenang dirinya saat muda begitu mahir bermain game Tetris, yaitu permainan teka-teki berbentuk puzzle yang populer sekitar tahun 1980-an.

Dalam beberapa tahun terakhir, Gates jua memainkan banyak permainan online seperti Spelling Bee dan beberapa game semacam Wordle. Dengan begitu, menurut Gates ia layak pula disebut sebagai gamer karena istilah tersebut kini kian luas dan tak lagi eksklusif.

"Dalam beberapa tahun terakhir, saya mulai memainkan banyak permainan online seperti Spelling Bee dan beberapa varian Wordle," kata Gates.

"Definisi seorang gamer menjadi jauh lebih luas dan lebih inklusif, dan mungkin adil untuk mulai memanggil saya begitu (gamer)," imbuhnya.

Kembali ke novel Tomorrow, and Tomorrow, and Tomorrow yang dibaca oleh Bill Gates, berkisah tentang kehidupan dan persahabatan dua orang bernama Sam dan Sadie. Keduanya akrab di masa kecil karena game Super Mario.

Sam dan Sadie kemudian tumbuh besar bersama dan menjadi developer game "Ichigo". Tak disangka, game itu viral di kalangan gamer.

Sayangnya Sam dan Sadie terlibat konflik karena Sam dinilai Sadie lebih banyak terlibat dalam pembuatan game. Di sisi lain, Sam menilai Sadie lebih peduli soal nilai seni dibanding aspek untuk mempertahankan perusahaan.

Karena itu, satu pesan dalam novel itu menyebutkan bahwa "Kolaborator sejati dalam hidup ini langka".

Kenang Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft

Adapun cerita Sam dan Sadie dimaknai Gates sebagai kolaborasi dan kerja sama yang luar biasa dan rumit. Hal ini juga mengingatkan Gates akan karier dan persahabatannya dengan pendiri Microsoft yang lain selain dirinya, yaitu Paul Allen.

Gates mengamini bahwa partner sejati itu langka, sehingga ia merasa beruntung mengenal Paul Allen.

Allen merupakan salah satu pendiri Microsoft yang berjuang menyukseskan perusahaan itu dari 1975 hingga 1983.

Setelah delapan tahun mengabdi, Allen mengundurkan diri karena ia mengidap penyakit sejenis kanker, yaitu limfoma Hodgkin. Tak hanya itu, hubungan antara Allen dan Gates mulai tidak cocok sehingga tidak bisa bekerja sama lagi.

Meskipun menjadi tidak cocok, Gates secara terang-terangan bersyukur bisa bersahabat dan berkolaborasi dengan Allen.

"Kata Sadie, kolaborator sejati jarang ditemukan sepanjang hidup. Saya setuju, dan saya beruntung dapat bekerja sama dengan Paul Allen, kolaborator sejati dalam hidup saya," tulis Gates.

Gates kemudian menjelaskan bahwa bab awal dalam novel karya Zevin ini mirip seperti momen dirinya dan Allen memutar otak untuk mendirikan Microsoft.

Dalam bukunya, Sam dan Sadie bekerja terus hingga matahari terbit di sebuah apartemen yang kumuh. Gates dan Allen pun juga begitu.

"Seperti Sam dan Sadie, kami bekerja sama setiap harinya selama bertahun-tahun," kata Gates.

"Visi dan kontribusi Allen kepada perusahaan Microsoft sangat penting untuk keberhasilannya. Dan kemudian ia memilih untuk keluar dari Microsoft," lanjutnya.

"Kami memiliki hubungan yang baik, tetapi ada pula kerumitan yang muncul karena kesuksesan Microsoft."

Begitu keluar dari Microsoft, Allen melakukan banyak hal. Misalnya, ia membangun perusahaan investasi Vulcan Inc., membeli tim basket Portland Trail Blazers, dan lain-lain.

Pada 15 Oktober 2018, Allen meninggal akibat komplikasi limfoma non-Hodgkin.

https://tekno.kompas.com/read/2023/06/13/19090007/bill-gates-gamer-yang-bukan-sembarang-gamer

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke