Pendanaan diterima dari sejumlah investor dari perusahaan modal ventura, Highland Europe, GV, EQT Ventures, C Capiral, dan juga Swedish House Mafia.
Dana tersebut dilaporkan bakal digunakan untuk memperluas jangkauan bisnis perusahaan ke Amerika Serikat.
Bentuk upaya perluasan bisnis tersebut adalah dengan meluncurkan dan memperkenalkan smartphone baru ke wilayah AS. Sejauh ini, Nothing sudah meluncurkan setidaknya tiga produk.
Perangkat tersebut antara lain eaburds wireless Nothing Ear 1, Ear 2, Ear Stick, dan ponsel nyentrik perdananya, Nothing Phone (1).
Kabarnya, perusahaan bakal kembali memperkenalkan smartphone nyentrik terbarunya, Nothing Phone (2) yang merupakan penerus Phone (1) yang sdah meluncur pada Juli 2022 lalu. Smartphone baru tersebut dilaporkan segera meluncur di beberapa pekan mendatang.
Sebagaimana dikutip KompasTekno dari CNBC, Kamis (29/6/2023), pendanaan 96 juta dollar AS tadi bakal dipakai untuk menghasilkan lebih banyak produk baru, guna meningkatkan penjualan.
Seperti yang disebut di atas, perluasan bisnis tersebut bakal dilakukan di wilayah AS dan bakal memosisikan diri sebagai kompetitor baru dari Apple. CEO Nothing, Carl Pei sudah sempat mengumumkan rencana perluasan bisnis di AS pada Desember 2022 lalu.
Carl Pei yang juga mantan pendiri OnePlus itu meyakini bahwa ekspansi bisnis dapat dilakukan dengan baik. Pei dan tim dari seluruh perusahaan optimis untuk membuat kemajuan dengan meluncurkan smartphone pertamanya di AS pada 2023 ini.
“Produk ini berkembang dengan baik. Di tahun pertama, kami hampir tidak memiliki teknisi (engineers). Kami hanya memiliki tiga engineer dan pabrik mengerjakan semua tugas. Jadi ada banyak hal yang terjadi yang tidak kami sadari,” jelas Pei.
Menurut sumber yang diduga dekat dengan permasalahan ini, Nothing berhasil meraup pendapatan sebesar 200 juta dollar AS (Rp 2,4 triliun) pada 2022. Perusahaan berhasil menjual 1,5 juta unit perangkat, dengan mayoritas 800 ribu unit ponsel yang terjual.
Hadapi tantangan
Walau laporan tersebut secara tidak langsung menunjukkan pertumbuhan positif, tidak dapat dipungkiri bahwa Nothing juga berjuang untuk bisa tetap bersaing di industri.
Nothing juga harus memangkas pengeluarannya karena faktor ekonomi yang sedang tidak menentu.
Pei mengaku bahwa perusahaan tengah meninjau ulang performa dari setiap karyawan dan membiarkan karyawan yang punya kinerja tidak memadai untuk keluar dari perusahaan.
“Ini sangat sulit. Perangkat keras (hardware) itu sulitm Makro (ekonominya) sulit. Industri kami sedang sulit,” ungkap Pei.
Pei juga menambahkan bila sejumlah arang ingin menjadi bagian dari perusahaan yang “keren” dan menikmati manfaat dari perusahaan teknologi, itu bukanlah hal yang tepat.
“Jadi ini bukanlah tempat untuk orang yang ingin bekerja di perusahaan bagus dan menikmati manfaat perusahaan. Ini bukanlah tempat yang jika Anda datangi, Anda akan memberitahukannya kepada teman bahwa sedang bekerja di perusahaan keren. Jika Anda benar-benar ingin mengembangkan sesuatu bersama dengan kami, itu baru kesempatan yang baik,” jelas Pei.
Pasalnya, sejumlah perusahaan rintisan yang berfokus di bidang teknologi tengah mengalami keadaan yang cukup sulit, salah satunua meminta pendanaan dari investor.
Mengingat, para pemodal belakangan ini juga memperkuat bisnis dan finansialnya agar terhindar dari inflasi dan memburuknya prospek investor dalam melihat peluang teknologi.
Beberapa faktor lain yang turut menghambat pertumbuhan adalah suku bunga yang mengalami kenaikan, pertumbuhan ekonomi yang lambat sehingga berdampak pada perusahaan teknologi, dan sebagainya.
Di tambah, menurut data dari firma riset Counterpoint Research, penjualan smartphone tengah mengalami tekanan cukup tinggi. Dikarenakan jumlah shipment (pengiriman) smartphone global anjlok sebesar 14 persen secara year-on-year (YoY) pada kuartal I-2023.
Tetap optimis
Pemodal dari Highland Europe, Tony Zappalà yang turut melakukan pendanaan mengaku awalnya sempat skeptis dan menolak memberikan suntikan dana. Ia tidak percaya tentang rencana Nothing ingin meluncurkan smartphone baru.
“Ketika pertama kali bertemu tim, saya pikir (rencana) mereka benar-benar gila karena ingin meluncurkan smartphone baru, saya memiliki firasat yang negatif. Namun, mereka berhasil meluncurkan produk dan membuatnya sukses, menjual ratusan ribu unit dengan ulasan yang bagus," jelas Zappalà.
Maka dari itu, walau kondisi pasar smartphoe sedang melesu, Nothing dipercayai dapat menjadi pesaing baru yang layak untuk meyaingi Apple dan Samsung. Dua vendor smartphone yang tengah mendominasi pasar smartphone.
“Tidak semua orang menginginkan iPhone atau Samsung. Hipotesis Pei adalah pasar smartphone sangat besar, jika ingin membuat produk yang keren, Anda bisa melakukan sesuaty dengan saat baik,” imbuh Zappalà.
“Tim ini melakukannya berdasarkan pendekatan yang menarik antara desain, kegunaan, dan kerikatan dengan pengguna,” tambahnya.
https://tekno.kompas.com/read/2023/06/29/12000097/vendor-ponsel-nyentrik-nothing-dapat-suntikan-dana-rp-1-4-triliun