Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Integrasi Berpotensi Tambah Pelanggan

Mereka juga memberi layanan telepon rumah atau telepon kabel (fixed line), fixed broadband – layanan pita lebar kabel – dan IPTV (televisi protokol internet).

Bagi Indonesia dan dunia, Telkomsel bukan satu-satunya operator seluler yang memberi layanan FMC (fixed mobile convergence – bergabungnya layanan telepon kabel dan nirkabel).

Sebanyak 23 dari 25 operator seluler besar dunia sudah memberi contoh, sementara Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan XL Axiata sudah mendahului.

Keduanya memadukan layanan serat optik dan seluler, IOH punya Indosat HiFi dan XL Axiata punya XL Satu, usai kelompoknya (Axiata) mengakuisisi LinkNet senilai Rp 8,7 triliun.

Kini XL Satu sudah punya 130.000 home pass, yang akan terus dikembangkan sehingga jumlah pelanggannya naik menjadi setidaknya 5 juta dalam beberapa tahun ke depan.

FMC menjadi bisnis yang sangat menjanjikan bagi operator seluler, saat dibayang-bayangi “teror” dari operator OTT yang memasang iklan di jalur operator tanpa membagi keuntungannya.

OTT, seperti Google, menjual iklan, memanfaatkan jaringan spektrum operator dengan merambat, tidak menggunakannya secara fisik.

OTT merugikan operator karena merebut pasar tanpa mereka bisa apa-apa, sebab jaringan mereka sama sekali tidak terganggu.

Beberapa negara mulai menekan OTT untuk memberi bagian – setidaknya memajaki – walaupun secara legal sebenarnya belum ada aturannya tentang “pajak terhadap sesuatu yang tidak dilakukan”. Padahal potensi pajaknya triliunan rupiah.

Bagaimanapun, masuknya Indihome ke jajaran layanannya, menjadi berkah bagi Telkomsel, walaupun pada akhirnya tidak mengurangi keuntungan PT Telkom.

Dengan porsi saham Telkom di Telkomsel yang naik dari 65 persen menjadi 69,9 persen, sumbangan Telkomsel terhadap pendapatan Telkom menjadi 80 persen.

Pendapatan melonjak

Pendapatan Telkomsel akan melonjak dengan masuknya layanan Indihome, mulai pertengahan 2023 dan seterusnya.

Akhir tahun ini saja pendapatan Telkomsel diperkirakan bertambah sekitar Rp 31 triliun, jika dilihat tahun lalu setoran layanan itu ke Telkom sebesar Rp 28 triliun, dengan 9,2 juta pelanggan.

Pendapatan Telkomsel akan terkerek menjadi Rp 118 triliun tahun 2023, naik menjadi Rp 140,2 triliun pada 2027. Jauh tinggi dibanding pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 89 triliun, namun ada kewajiban membayar fee kepada Telkom karena penggunaan jaringan kabelnya.

Dari kesepakatan integrasi layanan Indihome, Telkom dapat dana dari SingTel sebesar Rp 2,7 triliun agar saham operator itu tidak berkurang banyak.

Divestasi ini menaikkan saham Telkom di Telkomsel dari 65 persen menjadi 69,9 persen, saham SingTel turun dari 35 persen jadi 30,1 persen.

PT Telkom juga mendapat efisiensi dari biaya opex-nya (biaya operasi) antara Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,9 triliun, kemudian efisiensi dari biaya belanja modal (capex) sebesar Rp 400-an miliar.

Beban ini tiap tahun terus meningkat hingga menjadi Rp 4,6 tiliun pada 2026, karena semua beban dilimpahkan ke Telkomsel.

Aksi integrasi ini sekaligus menandai refocus bisnis dalam TelkomGroup. Segmen Business to Consumer (B2C) dikelola Telkomsel, Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B) yang merupakan sumber pendapatan baru potensial untuk pertumbuhan Telkom yang lebih tinggi di masa mendatang.

Wifi tanpa putus

Ke depannya TelkomGroup akan melanjutkan transformasi Five Bold Moves lainnya.

“Seperti InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCos, serta mendukung sektor korporasi, UMKM, dan instansi pemerintah melakukan digitalisasi,” kata Dirut PT Telkom, Ririek Adriansyah.

Pelanggan Indihome 2023 bisa lebih dari target 10,2 juta, karena jaringan Telkom berupa fixed line – fixed broadband tidak merambah seluruh kawasan tanah Air. Sementara jaringan Telkomsel yang merata membuat potensi jumlah pelanggan akan naik signifikan.

Layanan Indihome kini tersedia di seluruh jaringan Telkomsel yang jumlah BTS (base transceiver station-nya) lebih 230.000 unit, jaringan serat optiknya 130.000 km dan layanannya tersebar di 98 persen populasi penduduk Indonesia.

Telkomsel mampu memeratakan akses broadband berdasarkan pengalaman konektivitas digital yang lebih lengkap.

“Layanan Indihome didukung wifi tanpa putus yang handal dan terintegasi, terutama bagi pelanggan dari segmen rumah tangga atau keluarga melalui keunggulan inisiatif FMC,” kata Dirut PT Telkomsel, Hendri Mulya Syam.

Telkomsel menjamin takkan ada penurunan kualitas layanan IndiHome pada masa transisi. Tak ada perubahan biaya layanan pelanggan maupun paket berlangganan, tetap sesuai kontrak.

Paling penting, dijamin oleh Ririek Adriansyah, tidak ada PHK dari aksi integrasi yang membuat 600 karyawan Telkom yang selama ini menjalankan bisnis Indihome, bedol desa ke Telkomsel.

https://tekno.kompas.com/read/2023/07/06/17244327/integrasi-berpotensi-tambah-pelanggan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke