Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fitur Baru WhatsApp Channel Meluncur Global, Termasuk di Indonesia

Fitur ini mirip dengan Channel yang ada di Telegram. Jadi, pengguna bisa mengikuti (follow) atau bergabung dengan Channel milik orang atau organisasi yang sudah terverifikasi di WhatsApp.

Lewat Channel, individu atau organisasi bisa menyampaikan informasi ke audiens lebih mudah.

Public Policy Manager WhatsApp Indonesia, Esther Samboh mengatakan pengguna dapat bebas memanfaatkan fitur ini sesuai kebutuhan.

“Saluran WhatsApp, WhatsApp Channel, fitur berbasis persetujuan yang sifatnya opsional. Pengguna dapat menggunakannya atau tidak, follow atau tidak, sehingga dapat memberi pengalaman kepada organisasi ataupun individu dalam percakapan satu arah,” jelas Esther dalam acara peluncuran WhatsApp Channel di Indonesia, yang diselenggarakan secara daring, Rabu (13/9/2023).

Di Indonesia, organisasi yang telah memiliki Channel di WhatsApp di antaranya BMKG serta perusahaan konten Fremantle untuk acaranya seperti X Factor Indonesia dan Indonesian Idol.

Dikarenakan sifatnya yang juga minim interaksi, pengguna hanya dapat memberi komentar atau balasan menggunakan emoji reaksi (emoji reactions) terhadap pesan yang dikirim admin.

Channel gabung dengan Status

Selain meluncurkan Channel, WhatsApp juga akan merombak tampilan navigasi bar. Navigasi bar akan berindah ke bawah dengan beberapa tata letak menu yang baru.

Nah, nantinya, fitur Channel akan menjadi satu dengan Status di tab "Updates" atau "Pembaruan". Hal ini dilakukan agar Channel tidak mengganggung tab Chat.

“Dikarenakan tujuannya untuk menjaga keamanan, Saluran WhatsApp tidak akan mengganggu tab Chat dan tersedia di tab yang berbeda. Saluran akan muncul di tab "Updates". Tab akan dapat dilihat oleh seluruh pengguna Indonesia mulai hari ini,” jelas Esther.

Di Channel, pengguna dapat mencari saluran atau kanal yang sesuai dengan minat di kolom Search. Sebelum memustuskan untuk bergabung, pengguna bisa melihat keseluruhan isi konten yang sudah diunggah admin selama 30 hari terakhir.

Tinjauan atau preview semacam ini ingin memudahkan pengguna mengetahui jenis konten apa yang dibagikan.

Apabila isi konten yang dipublikasi sesuai dengan minat atau preferensi, pengguna bisa langsung bergabung di dalamnya. Format konten yang tersedia di dalam mencakup foto, video, dan dokumen.

Utamakan privasi pengguna

Ketika bergabung ke dalam saluran, WhatsApp berkomitmen untuk meningkatkan dan menjaga keamanan serta privasi data penggunanya. Jadi, admin ataupun peserta yang tergabung di dalamnya tidak dapat saling melihat nomor WhatsApp yang terdaftar.

Potensi dihubungi secara personal oleh akun lain yang tidak dikenal dapat dihindarkan. Selain itu, akun asing atau kontak yang disimpan tidak dapat mengetahui saluran mana yang diikuti pengguna.

“Ketika WhatsApp membangun Saluran, kami tetap berprinsip sebagai platform pribadi dan mencoba megedepankan privasi pengguna WhatsApp. Terutama keamanan dan kenyamanan menjadi hal yang penting untuk dilakukan,” jelas Esther.

Aspek keamanan yang turut ditekankan adalah WhatsApp tidak menyuguhkan rekomendasi Saluran untuk diikuti pengguna. Perusahaan tidak akan mengambil data dari obrolan di pesan Chats untuk dipakai sebagai algoritma rekomendasi konten.

Rekomendasi saluran hanya akan didasarkan pada jumlah saluran yang paling aktif, banyak diminati, dan kode negara. Misal, saluran paling diminati di Indonesia adalah topik teknologi, maka rekomendasi saluran serupa yang akan muncul di Saluran WhatsApp Indonesia.

“Rekomendasi hanya didasarkan pada saluran yang paling aktif, saluran paling diminati, dan kode negara. Saluran yang paling aktif di tingkat negara akan muncul sama rata di setiap pengguna,” tegas Esther.

Sementara itu, guna meningkatkan kenyamanan pengguna, Saluran diatur secara default (bawaan) untuk tidak memunculkan notifikasi. Notifikasi pesan Saluran hanya dapat muncul atas seizin pengguna. Jika pengguna memilih mengaktifkan notifikasi, pesan baru muncul.

Konten di dalam Saluran juga hanya tersimpan selama 30 hari terakhir. Admin yang sudah berbagi konten di atas rentang waktu tersebut, tidak akan dapat diakses lagi. Penghapusan pesan ini ingin membantu storage (penyimpanan) perangkat tidak mudah penuh.

WhatsApp mengatakan pihaknya berupaya memastikan interaksi yang terjadi di Saluran sesuai dengan Pedoman Saluran WhatsApp. Maka dari itu, konten yang dikirim tidak akan dilindungi oleh sistem E2EE (end-to-end encryption),

Pertimbangan ini dilakukan agar sistem WhatsApp dapat langsung mendeteksi pelanggaran yang terjadi dan melakukan penanganan secara proaktif. Esther mengklaim hal tersebut adalah upaya menjaga keamanan dan kenyamana pengguna.

"Karena saluran terpisah dengan private chats, ini tidak ada E2EE karena saluran sudah dilindungi oleh Channel Guidelines dan jika melanggar, WhatsApp bisa secara proaktif mengetahui pelanggaran tersebut," jelas Esther.

Pada dasarnya, kebaruan yang dibawakan WhatsApp sama dengan Broadcast Channel di Instagram ataupun Telegram Channel. Namun, perlu dicatat bahwa kebaruan ini baru muncul ketika pengguna melakukan pembaruan (update) aplikasi di Google Play Store atau Apple App Store.

Pantauan KompasTekno, Rabu (13/9/2023) malam, fitur ini masih belum hadir di WhatsApp. Perusahaan menyebut Saluran WhatsApp sedang digelontorkan secara bertahap ke seluruh pengguna, baik iOS ataupun Android. Pengguna yang belum kedapatan dimohon untuk menunggu dan bersabar.

https://tekno.kompas.com/read/2023/09/13/20000087/fitur-baru-whatsapp-channel-meluncur-global-termasuk-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke