Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Studi: Makin Banyak Orang Tidur Pakai Smartwatch, tapi Kualitasnya Menurun

Kebiasaan baru tersebut terungkap dari studi yang dilakukan Samsung yang menyebutkan adanya peningkatan jumlah pengguna yang melacak tidurnya dalam dua tahun terkhir.

Peningkatannya sampai 182 persen, bila dibandingkan dengan tahun 2021 dan 2022. Namun Samsung tak merinci jumlah pengguna yang kini getol memantau tidurnya lewat smartwatch.

Secara teknis, Samsung menganalisis sekitar 716 juta aktivitas tidur malam pengguna yang dihimpun dari aplikasi Samsung Health dan jam pintar Galaxy Watch. Data yang dipakai adalah data dari Juni 2021 sampai Mei 2023.

Meski pada aspek jumlah pengguna yang memonitor tidurnya meningkat, hasil riset menunjukkan bahwa efisiensi dan kualitas tidur pengguna justru menurun.

Sederhananya, durasi orang-orang tidur jadi lebih sedikit atau sebentar. Orang-orang juga lebih banyak terjaga saat jam tidur.

Menurut riset Samsung, rata-rata durasi tidur pengguna di seluruh dunia, turun dari 7 jam 3 menit menjadi 6 jam 59 menit. Padahal, ambang batas durasi tidur yang direkomendasikan oleh National Sleep Foundation adalah 7 jam.

Kemudian waktu terjaga orang-orang saat jam tidur meningkat. Hal ini yang membuat kuantitas tidur menurun karena orang-orang menghabiskan waktu tidur dengan aktivitas lain, meskipun di tempat tidur.

Menurut riset Samsung, tren itu dialami oleh semua orang di mana pun selama dua tahun terakhir, tanpa memandang jenis kelamin, umur maupun demografinya.

Riset itu juga menunjukkan bahwa utang tidur berdampak buruk terhadap masalah tidur global. Utang tidur adalah inkonsistensi tidur yang diukur berdasarkan rasio antara durasi tidur pada hari kerja dan akhir pekan.

Berdasarkan studi Samsung, orang-orang tidur lebih lama di akhir pekan, ketimbang hari kerja, sehingga mempengaruhi kualitas tidur. Secara khusus, orang-orang dengan usia di atas 20 tahun, punya utang tidur hampir dua kali lipat dibanding mereka yang berusia 70-an.

Selain fitur pelacak tidur, aplikasi Samsung Health menyediakan fitur Sleep Coaching yang membantu pengguna meningkatkan kualitas tidurnya lewat rekomendasi yang didasarkan dari data kualitas tidur pengguna.

Menurut riset Samsung, mereka yang memakai fitur Sleep Coaching, mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik setelah dua bulan pelatihan, dihimpun KompasTekno dari SamMobile, Jumat (27/10/2023).

Andalkan banyak sensor

Fitur Sleep Coaching bisa berjalan berkat aneka berbagai teknologi dan sensor yang ada di smartwatch Samsung, termasuk Galaxy Watch 5 series.

“Teknologi ini tentunya didukung oleh beragam sensor, seperti Bioactive Sensor yang dapat merekam aktivitas pengguna melalui sensor biometrik secara akurat," kata EVP and Head of Health R&D Team Mobile eXperience Business Samsung Electronics, Agustus 2022.

Ketika memantau pola tidur pengguna, fitur Sleep Coaching bakal mendeteksi serta merekam beberapa aktivitas pengguna ketika tertidur lelap.

Beberapa di antaranya seperti mendeteksi intensitas dengkuran, serta menilai kualitas tidur dengan poin yang metriknya berdasarkan tingkat stres dan oksigen dalam darah.

Agar bisa memberikan tips dan saran yang efektif kepada pengguna, TaeJong mengatakan bahwa Samsung bekerja sama dengan sejumlah pihak.

Di antaranya seperti National Sleep Foundation di AS, serta laboratorium di Universitas California di kota San Diego dan San Francisco.

https://tekno.kompas.com/read/2023/10/27/15550017/studi--makin-banyak-orang-tidur-pakai-smartwatch-tapi-kualitasnya-menurun

Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke