Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Senjata Rahasia" AP.Bren di Grand Final Mobile Legends M5 yang Bikin Onic Putar Otak

Dalam perjalanan menjadi juara dunia Mobile Legends untuk kedua kalinya, ada satu strategi unik atau "senjata rahasi" yang kerap dipakai AP.Bren, yaitu penggunaan hero inti (core/jungler) yang memiliki karakteristik Tank.

Adapun jungler merupakan posisi terpenting di suatu tim Mobile Legends. Sebab, jungler berperan sebagai orang yang mengontrol peta (map) dan menyerang sekaligus menjebak hero musuh secara tiba-tiba.

Posisi jungler biasanya diisi oleh hero-hero dengan karakteristik Assassin yang memiliki kemampuan menyerang lebih tinggi dan bisa membasmi musuh dengan cepat dan instan.

Sementara karakter atau hero Mobile Legends yang memiliki peran Tank, biasanya memiliki "nyawa" atau hit points (HP) dan pertahanan (defense) yang cukup besar. Sehingga biasanya karakter tersebut tidak digunakan untuk menyerang, melainkan bertahan menghadapi hero musuh.

Nah, karakteristik hero Assassin yang biasanya digunakan sebagai jungler, bertolak belakang dengan hero Tank. Lantas bagaimana apakah AP.Bren selalu memakai jungler Tank sebagai strategi kemenangan mereka di M5 World Championship?

Pada awal babak Knockout Stage M5 World Championship, jungler AP.Bren, yaitu KyleTzy sebenarnya tidak menggunakan jungler berjenis Tank, melainkan berjenis Assassin.

Hal ini dibuktikan ketika melawan tim asal Kamboja, See You Soon yang dimenangkan AP.Bren dengan skor 3-1.

Pada tiga game pertama, KyleTzy memakai hero yang bukan Tank, seperti Nolan, Guinevere, dan Nolan. Namun di game terakhir, dia memakai hero Tank Akai.

Setelah melawan See You Soon, AP.Bren kembali menggunakan hero Tank ketika melawan Geek Fam ID.

Pada pertandingan yang mereka menangkan dengan skor 3-1, mereka memakai hero core Tank berupa Baxia, Martis, Fredrinn, dan Fredrinn.

Martis di sini sebenarnya merupakan hero Fighter. Namun, ia memiliki jumlah HP yang besar sehingga bisa dibilang setara dengan Tank.

Nah, ketika melawan Onic Esports di Upper Bracket Final, AP.Bren tampaknya kembali bereksperimen menggunakan hero yang bukan berjenis Tank. Namun, mereka kalah telak dari Onic Esports dengan skor 3-0.

Dalam pertandingan ini, AP.Bren menggunakan hero Guinevere, Guinevere, dan Joy. Di sisi lain, jungler dari Onic Esports yang suka memainkan hero bertipe Assassin, yaitu Kairi menggunakan hero Assassin bernama Nolan di tiga game berturut-turut.

Pada laga penentuan Lower Bracket Final melawan Blacklist International, AP.Bren menang 3-0 menggunakan hero inti berjenis Tank, yaitu Martis, Fredrinn, dan Martis.

Strategi ini terus dipakai hingga Grand Final M5 World Championship melawan Onic Esports, dan terbukti ampuh.

Sebab, AP.Bren berhasil memenangkan empat dari tujuh game yang tersedia, sehingga mereka kembali berhasil menjadi juara dunia MLBB untuk kedua kalinya.

Dari game pertama hingga ketujuh, KyleTzy menggunakan hero Fredrinn (menang), Martis, Fredrinn (menang), Akai (menang), Fredrinn, Akai, dan Fredrinn (menang).

Kairi Onic Esports terpaksa harus main jungler Tank

Penggunaan hero jungler berjenis Tank oleh AP.Bren ini tentunya "memaksa" jungler Onic Esports Kairi memakai hero Tank pula, boleh jadi supaya tidak mudah tereliminasi dan mampu menyaingi jungler lawan ketika peperangan terjadi.

Padahal, gaya permainan Kairi bisa dibilang lebih mengarah ke hero tipe Assassin, dan ini terbukti dengan menggunakan Nolan ketika di laga Upper Bracket Final melawan AP.Bren dengan skor kemenangan sempurna 3-0.

Dari tujuh game di laga Grand Final M5 World Championship, Kairi menggunakan jungler berjenis Tank di tiga game, sisanya menggunakan hero Fighter dan Assassin.

Hero yang dimainkan Kairi adalah Dyrroth, Joy (menang), Akai, Hayabusa, Baxia (menang), Guinevere (menang), dan Baxia.

Di game terakhir, Kairi dengan Baxia-nya terlihat "kelabakan" dan tidak bisa membasmi musuh secara instan, lantaran tidak menggunakan hero bertipe Assassin.

Dalam game ini, AP.Bren menggunakan komposisi (draft) hero meliputi Khaleed, Fredrinn, Faramis, Brody, dan Edith. Kemudian Onic Esports menggunakan draft hero Terizla, Baxia, Yve, Claude, dan Kadita.

Bisa dibilang, Onic Esports memiliki banyak hero dengan HP sedikit alias "tipis", yaitu meliputi Yve, Claude, dan Kadita. Di sisi lain, AP.Bren hanya memiliki dua hero tipis, yaitu Brody dan Faramis.

Artinya, AP.Bren memiliki daya tahan yang cukup tinggi ketika peperangan antar kedua tim terjadi, lantaran memiliki hero yang punya HP tinggi lebih banyak.

Pada akhirnya, strategi menggunakan lebih banyak hero dengan HP tinggi ini terbukti ampuh mengalahkan Onic Esports di game terakhir, sehingga skor akhir menjadi 4-3 dan berbuah kemenangan bagi AP.Bren.

Sebagai pemenang, selain mendapatkan trofi, AP.Bren juga mendapatkan uang tunai sebesar 300.000 dollar AS (sekitar Rp 4,6 miliar), sedangkan Onic Esports hanya mendapatkan uang tunak sebesar 120.000 dollar AS (sekitar Rp 1,8 miliar).

https://tekno.kompas.com/read/2023/12/19/13080087/-senjata-rahasia-ap.bren-di-grand-final-mobile-legends-m5-yang-bikin-onic-putar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke