KOMPAS.com - Seorang remaja 18 tahun yang meretas dan menyebar puluhan video gameplay Grand Theft Auto VI (GTA 6), Arion Kurtaj dihukum kurungan rumah sakit tanpa batas waktu yang ditentukan.
Hukuman tersebut dijatuhkan setelah hakim pengadilan London, Inggris membacakan putusan pengadilan setelah proses pemeriksaan persidangan (hearing) kasus peretasan Kurtaj rampung pekan ini.
Menurut hakim di pengadilan London, hukuman yang ia dapat saat ini masih sebatas kurungan di rumah sakit karena kesehatan mental dia belum stabil.
Bahkan, anggota dari kelompok peretas (hacker) berbahaya "Lapsus$" ini kabarnya berkali-kali melakukan kekerasan ketika sedang di dalam ruangan tahanan, serta merusak sejumlah properti di dalam ruangan tersebut.
Selain kerap melakukan kekerasan, hasil penilaian kesehatan mental Kurtaj, yang kebetulan juga pengidap autis, juga menunjukkan bahwa ia masih memiliki niat untuk kembali melakukan aksi kriminal melalui dunia siber.
Berbagai bukti dan penilaian ini lantas membuat hakim pengadilan London menjatuhkan hukuman kurungan di rumah sakit bagi Kurtaj.
Tidak disebutkan hingga kapan Kurtaj akan dikurung di sana.Tak disebutkan pula apakah Kurtaj juga akan mendapatkan hukuman kurungan penjara atau tidak, setelah ia keluar dari rumah sakit nanti.
Namun yang jelas, hakim pengadilan London menyebut bahwa Kurtaj akan tetap berada di rumah sakit hingga kelakuannya dianggap tidak berbahaya bagi publik.
Selain Kurtaj, satu rekan dia lainnya, yang merupakan anggota Lapsus$ juga, ikut terkena hukuman kurungan.
Tetapi, karena masih di bawah umur (17 tahun), rekan Kurtaj hanya mendapatkan hukuman rehabilitasi 18 bulan di lembaga Youth Rehabilitation Order. Selain itu, rekan Kurtaj ini juga dipantau secara intensif dan dilarang menggunakan layanan VPN.
Kelompok peretas Lapsus$
Nah, dengan hukuman yang diterima Kurtaj dan rekannya di atas, ini berarti bahwa mereka merupakan dua orang pertama dari kelompok peretas Lapsus$ yang ditangkap dan dihukum secara resmi.
Konon, anggota-anggota Lapsus$ lainnya, yang umurnya belum bisa diketahui, masih berkeliaran di dunia maya dan melakukan aksi siber kriminal mereka.
Terkait Lapsus$, kelompok hacker ini sebenarnya diincar oleh para polisi bukan karena game GTA 6 semata, melainkan karena beberapa kasus peretasan yang menimpa beberapa perusahaan besar seperti Nvidia, Uber, hingga operator seluler asal Inggris BT/EE.
Khusus Kurtaj, sosok remaja ini dianggap merupakan peretas yang andal. Sebab, ketika ia ditangkap dan dibebaskan dengan uang jaminan pada kasus peretasan Nvidia dan BT/EE, ia mampu meretas sistem Rockstar Games dan mencuri setidaknya 90 video gameplay dari game GTA 6.
Aksi tersebut dilakukan ketika ia berada di dalam hotel yang diawasi polisi, dan pencurian video gameplay GTA 6 dilakukan melalui perangkat Amazon Fire Stick, sebuah smartphone, keyboard, dan mouse.
Dalam proses persidangan sebelum putusan hukuman kurungan rumah sakit dijatuhkan, pengacara Kurtaj meminta hakim untuk meringankan hukuman yang akan dijalani Kurtaj. Sebab, video trailer GTA 6 tetap meraup sukses, meski video gameplay-nya dibocorkan oleh Kurtaj.
Namun, hakim menilai bahwa hal tersebut tidak bisa dijadikan pertimbangan keringanan hukuman. Pasalnya, Lapsus$ telah membuat rugi perusahaan-perusahaan yang mereka incar.
Konon, Rockstar Games sendiri harus menghabiskan uang sekitar 5 juta dollar AS (sekitar Rp 77,4 miliar), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BBC, Jumat (22/12/2023).
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a
Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
https://tekno.kompas.com/read/2023/12/22/16160007/remaja-18-tahun-pembocor-gta-6-dihukum-tanpa-batas-waktu