Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Google Bayar Rp 33 Triliun untuk PHK 12.000 Karyawan

Pada bulan pertama 2024 ini, Google kembali melakukan perampingan karyawan dengan merumahkan (layoff) lebih dari 1.000 pegawai. PHK ini pun membuat Google kembali menggelontorkan 700 juta dollar AS (sekitar Rp 11 triliun) untuk membayar uang pesangon lebih dari 1.000 karyawan yang di-PHK.

Alphabet, perusahaan induk Google, mengungkapkan angka tersebut bersamaan dengan rilis pendapatan kuartal keempatnya 2023 pada Selasa (30/1/2024).

Bisnis search sampai iklan moncer

Meski mengeluarkan puluhan triliun untuk pesangon karyawan, Google berhasil menutup 2023 dengan pertumbuhan di sebagian besar lini bisnis inti perusahaan.

Secara keseluruhan Google membukukan pendapatan alias revenue 86 miliar dollar AS (kira-kira Rp 1.354,5 triliun) untuk kuartal keempat tahun 2023, meningkat 13 persen dari tahun ke tahun (year-on-year/YoY).

Segmen layanan dan perangkat berlangganan perusahaan menghasilkan 10,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 168,4 triliun). Menurut CEO Google Sundar Pichai, pendapatan positif tersebut berkat langganan YouTube Premium dan Musik, YouTube TV, dan Google One.

Bisnis inti Google berupa periklanan digital dan komputasi awan juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Secara khusus, pendapatan iklan YouTube adalah 9,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 145 triliun), meningkat 15 persen dari tahun lalu.

Perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, AS ini mengumpulkan revenue sebesar 9,19 miliar dollar AS (setara Rp 144,8 triliun) untuk bisnis Google Cloud. Pendapatan tersebut naik signifikan atau sekitar 25,6 persen dibandingkan kuarta keempat 2022.

Google saat ini merupakan penyedia cloud terbesar ketiga di dunia, tertinggal di belakang Microsoft Azure dan Amazon Web Services (AWS).

Bos Google itu menyebut 2024 akan menjadi "era Gemini". Gemini merupakan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) terbaru yang diharapkan dapat berfungsi di semua produk inti Google.

Gemini diposisikan sebagai pesaing LLM GPT besutan OpenAI, perusahaan pembuat chatbot AI ChatGPT. Google mengeklaim, Gemini jauh lebih pintar dan lebih baik dibandingkan ChatGPT.

Ada tiga model yang dihadirkan, yakni Gemini Ultra sebagai versi paling canggih, Gemini Pro sebagai versi menengah, dan Gemini Nano sebagai versi yang lebih efisien.

Untuk tahap pertama, Gemini Pro hadir di chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bikinan Google, Bard.

Sementara Gemini Nano hadir untuk ponsel Android Pixel 8 Pro lewat pembaruan OTA per Rabu. Gemini Nano kini mendukung fitur Summarize (meringkas) pada aplikasi perekam di Pixel 8 Pro.

Google mengatakan Gemini Nano juga akan mendukung fitur Smart Reply Android di Pixel 8 Pro, tetapi hanya jika Anda menggunakan keyboard Google, dan hanya di WhatsApp.

Perusahaan mengatakan Gemini akan hadir di lebih banyak aplikasi perpesanan dan bagian lain dari sistem operasi tahun ini. Google kini masih bersiap menghadirkan Gemini Ultra ke layanan Google, dimulai dari Google Search, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (1/2/2024).

https://tekno.kompas.com/read/2024/02/01/14040067/google-bayar-rp-33-triliun-untuk-phk-12.000-karyawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke