Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turbulensi Singapore Airlines: Terpental ke Atas lalu Terbanting ke Bawah

Menurut data ADS-B yang direkam oleh Flightradar24, pesawat  B777-300 ER Singapore Airlines registrasi 9V-SWM mengalami turbulensi terpental ke atas, lalu terbanting ke bawah, kembali ke ketinggian semula.

Dari data ADS-B vertical speed (kecepatan pesawat naik/turun) dan ketinggian, terungkap bahwa pesawat  berkelir putih livery "Star Alliance" itu setidaknya mengalami tiga kali lonjakan dan bantingan, sebelum kembali ke ketinggian semula.

Ketiga lonjakan dan bantingan itu terjadi dalam waktu 84 detik, di mana lonjakan dan bantingan ketiga menjadi yang terbesar.

Dari grafik di samping terlihat bahwa ada tiga puncak ketinggian penerbangan yang terjadi dalam 84 detik.

Penyebab turbulensi

Hingga kini belum diketahui apa yang menjadi penyebab turbulensi pada SQ321. Namun para ahli banyak yang merujuk pada kondisi clear air turbulence (CAT).

Turbulensi udara jernih (CAT) adalah jenis turbulensi yang terjadi di langit yang cerah, jauh dari fenomena cuaca yang terlihat seperti badai petir atau awan.

Fenomena ini biasanya ditemukan di ketinggian tinggi, di sekitar aliran jet (jet stream), atau di dekat pegunungan.

CAT disebabkan juga bisa disebabkan oleh wind shear-perubahan mendadak pada kecepatan dan arah angin.

Jenis turbulensi ini (CAT) sangat berbahaya bagi penerbangan karena tidak terlihat dan tidak dapat dideteksi oleh radar konvensional, sehingga menyulitkan pilot untuk mengantisipasi dan menghindarinya.

1 penumpang meninggal dunia

Pesawat Singapore Airlines tersebut berangkat membawa 211 penumpang dan 18 awak dari Bandara Heathrow London menuju Singapura.

Turbulensi terjadi sekitar 90 menit sebelum penerbangan dijadwalkan mendarat di Bandara Changi Singapura.

“Tiba-tiba terjadi penurunan yang sangat drastis sehingga semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit,” jelas penumpang bernama Dzafran Azmir, dikutip dari The Straits Times, Selasa.

“Beberapa orang kepalanya terbentur kabin bagasi di atas dan penyok, mereka menabrak tempat lampu dan masker berada dan langsung menerobosnya,” lanjut dia.

Pesawat tersebut kemudian dialihkan terbang ke Bangkok dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi pada 15.45 WIB.

Insiden yang dialami pesawat Singapore Airlines menyebabkan satu penumpang dikabarkan meninggal dalam pesawat, pria berumur 73 tahun. Sementara sedikitnya 30 orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Pihak Singapore Airlines pun meminta maaf atas insiden ini.

"Singapore Airlines mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," kata pihak Singapore Airlines dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

https://tekno.kompas.com/read/2024/05/22/12250487/turbulensi-singapore-airlines-terpental-ke-atas-lalu-terbanting-ke-bawah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke