Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intel Gelar AI Summit di Jakarta, Pamer Kemampuan Kecerdasan Buatan

Dalam konferensi bertema "Bringing AI Everywhere" itu, Intel mempertemukan berbagai pihak dari kalangan pemain industri, vendor software independen, hingga kreator konten dalam rangka mendorong pengembangan dan adopsi AI.

Dalam sambutannya, Country Manager Intel Indonesia Harry K. Nugraha mengatakan bahwa upaya bersama diperlukan untuk mewujudkan tujuan akhir dari AI, yakni meningkatkan kesejahteraan semua orang.

"AI tidak sederhana, melainkan kompleks," ujar Harry ketika berbicara di panggung acara. "Kita harus bekerja sama karena ini tidak bisa dilakukan sendirian."

Menurut Harry, pengembangan AI memerlukan dukungan tenaga kerja dengan penguasaan keahlian teknis dan softskill yang sesuai. Intel disebutnya ikut mendorong aspek sumber daya tersebut di Indonesia lewat program "Digital Readines" yang bergulir sejak 2020.

"Lebih dari 7.000 orang siswa SMA sudah dirangkul lewat program Intel Digital Readiness ini. Kami juga bekerja sama dengan sejumlah universitas," ucapnya.

Pamer hardware kecerdasan buatan

Dalam AI Summit yang berlangsung sepanjang hari tersebut, Intel turut mendemonstrasikan teknologi kecerdasan buatan serta portfolio Edge AI Solutuions, Open Scalable Solutions, dan AI Software.

VP Sales and Marketing Group of Intel Southeast Asia, Australia, and New Zealand Jen Baile mengeklaim bahwa Intel adalah satu-satunya perusahaan yang menawarkan spektrum penuh hardware dan software untuk AI.

"Kami baru saja mulai membuka potensi AI yang sangat besar untuk meningkatkan kehidupan semua orang di mana saja," ucap Baile.

Selain software, kemampuan AI dari sejumlah hardware Intel ikut dipamerkan dalam acara, termasuk akselerator AI Intel Gaudi dan prosesor Intel Xeon Generasi Kelima untuk data center, hingga prosesor Intel Core Ultra di ranah consumer.

Intel Gaudi 3 sebagai generasi terbaru menjanjikan kinerja komputasi AI hingga empat kali lipat lebih besar (BF16), peningkatan bandwidth memori 1,5 kali, dan bandwidth jaringan 2 kali lipat dibandingkan pandahulunya untuk mengakselerasi training dan inferencing AI.

Sedangkan, prosesor Intel Xeon Generasi Kelima disebut memberikan kinerja lebih baik bagi pelanggan yang menjalankan kemampuan AI di use case cloud, jaringan dan edge, selagi meningkatkan performa per watt dan menghasilkan biaya kepemilikan lebih rendah.

Prosesor ini kompatibel baik secara software maupun platform dengan prosesor Intel Xeon Generasi Keempat. "Intel Xeon Genrasi Kelima adalah CPU data center terbaik untuk keperluan AI," ujar Baile ketika menjelaskan produk-produk data center Intel untuk AI.

Core Ultra menghemat waktu pekerja kreatif

Adapun Intel Core Ultra yang ditujukan untuk laptop merupakan perosesor pertama yang dibangun dengan teknologi fabrikasi Intel 4 dan turut dibekali dengan Neural Processing Unit (NPU) untuk menjalankan tugas-tugas AI, di samping CPU dan GPU terintegrasi.

Dengan adanya NPU, laptop berprosesor Intel Core Ultra pun sanggup menjalankan berbagai skenario AI secara lokal di perangkat, termasuk untuk keperluan pengembangan software hingga kreasi konten yang memanfaatkan kecerdasan buatan.

APJ and India Regional Director Client AI PC Category Intel Dino Strkljevic sempat mendemonstrasikan kemampuan Core Ultra dalam menjalankan skenario content creation dengan mengundang visual artist Chuck Grotte.

Grotte menunjukkan menunjukkan kemampuan laptop berprosesor Intel Core Ultra dalam menjalankan AI image generation untuk gambar bergerak, yakni mengganti sosok dirinya dengan gambar orang lain secara real time.

Turut ditampilkan tab performance dari Task Manager Windows untuk melihat seberapa besar pemakaian komponen CPU, NPU, dan GPU dalam menjalankan tugas berbasis kecerdasan buatan itu.

"Dari sini tampak bahwa Intel Core Ultra mengakselerasi semuanya. Baik CPU, NPU, maupun GPU, semuanya berkontribusi," sebut Strkljevic yang mendampingi Grotte di panggung.

Terlihat sebagian besar olah grafis ditangani oleh GPU discrete berbasis Nvidia RTX 4060. Namun, GPU terintegrasi di Intel Core Ultra ternyata juga terpakai saat menjalankan kreasi konten visual tersebut dengan utilization sebesar belasan persen.

Grotte mengatakan, image/ video generation sangat menghemat waktunya sebagai seniman visual karena hanya perlu memberikan instruksi ke program AI yang kemudian akan mengerjakan semuanya sampai ke produk akhir.

Dia tak butuh mendesain secara manual dan menghabiskan banyak waktu untuk menunggu rendering selesai. "Bayangkan, dari ratusan jam, waktu yang diperlukan terpangkas jadi hanya hitungan menit dari awal sampai akhir. Ini sangat menghemat waktu saya," ujar Grotte.

https://tekno.kompas.com/read/2024/05/31/09290087/intel-gelar-ai-summit-di-jakarta-pamer-kemampuan-kecerdasan-buatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke