Game A Space for the Unbound bikinan Mojiken misalnya, mendapatkan nominasi "Games for Impact" (Game dengan Pengaruh) di acara penghargaan game berskala global The Game Awards 2023.
Nominasi ini diberikan kepada game yang memiliki makna dalam atau peran pro-sosial.
Di samping itu, ada pula Coral Island karya Stairway Games, yang menjadi finalis di acara penghargaan platform distribusi game Steam, The Steam Awards 2023, tepatnya dalam kategori "Sit Back and Relax" alias game dengan tempo permainan santai.
Permainan simulasi kehidupan ini juga menjadi pemenang penghargaan Cozy & Family Friendly Games Celebration 2024, untuk kategori permainan santai (cozy) terbaik.
Deretan penghargaan ini membuktikan bahwa karya anak bangsa benar-benar bisa bersaing di kancah internasional. Hal ini juga membuat gamer Indonesia penasaran, apakah kualitas seperti ini bisa dipertahankan atau ditingkatkan ke depannya.
Pengguna bisa menunggu kehadiran berbagai game PC bikinan developer Indonesia, yang bakal diluncurkan dalam beberapa waktu mendatang, mulai dari 2024 ini hingga 2025 mendatang.
Berikut ini game PC buatan developer Indonesia yang patut ditunggu.
1. Whisper Mountain Outbreak
Whisper Mountain Outbreak mengisahkan operasi penambangan di Gunung Bisik yang tak sengaja membangkitkan monster kuno. Monster ini kemudian memanggil pasukan zombi yang menyerang kota fiksi Daha.
Pemain dan ketiga gamer lainnya yang terjebak di kota itu bakal bekerja sama untuk bertahan hidup serta mencari jalan keluar.
Pengguna bakal menelusuri peta (map) yang luas, dan melindungi dirinya menggunakan pemukul bisbol, pistol, dan senjata lainnya. Senapan api seperti pistol memiliki amunisi yang terbatas, sehingga pengguna harus cerdik menggunakannya.
Serangan zombi ini menggunakan mekanisme gelombang (wave) ala mode zombi di game shooter Call of Duty.
Masing-masing gelombang bakal diramaikan sejumlah zombi, dan ketika semua zombi itu berhasil ditumpaskan, pengguna bakal diberi waktu untuk bernapas, menelusuri peta, dan mengerjakan puzzle.
Whisper Mountain Outbreak mengambil inspirasi dari Resident Evil Outbreak, Left 4 Dead 2, Siren, The X Files, dan Ju-On. Dengan begitu, pengguna yang menyukai game, serial televisi, dan film di atas patut menunggu game ini.
Game horor ini dipastikan dirilis di PC lewat platform distribusi Steam. Akan tetapi, Toge Productions belum mengumbar tanggal rilis dan harga jual game ini secara resmi.
Pengguna bisa menyimak hands-on KompasTekno lewat artikel "Mencoba 'Whisper Mountain Outbreak', Game Multiplayer Pertama Bikinan Toge Productions".
2. Troublemaker 2: Beyond Dream
Seperti namanya, game ini merupakan sekuel dari Troublemaker yang pertama kali dirilis pada Maret 2023. Troublemaker sendiri dulunya mengadopsi nama Parakacuk, dan sekarang juga mendapatkan adaptasi film live-action yang digarap bersama Lyto Pictures.
Troublemaker 2: Beyond Dream mengambil waktu dua tahun setelah ending dari Troublemaker pertama. Dengan begitu, idealnya pengguna sudah pernah bermain Troublemaker orisinal sebelum menjajal sekuelnya itu.
Dalam game ini, pengguna bisa bermain dua karakter, yakni karakter baru Jordan dan tokoh utama dari Troublemaker pertama, Budi.
Kedua tokoh ini memiliki gaya pertarungan yang berbeda, yakni Jordan dengan gaya petarung jalanan dan Budi dengan gaya petarung seni bela diri campuran (MMA).
Bicara soal pertarungan, Troublemaker 2 masih mengadopsi genre beat 'em up seperti prekuelnya. Genre ini mengharuskan pengguna melawan banyak musuh dengan menggunakan tangan kosong ala game Yakuza.
Seri Troublemaker memang terinspirasi dari seri game Yakuza. Tak hanya itu, permainan aksi ini juga terinspirasi dari game God Hand yang diterbitkan Capcom dan film komedi Kung Fu Hustle.
Nantinya pengguna juga dapat menelusuri peta terbuka (open-world) yang mengambil tempat di kota Jayakarta Selatan. Di sini, pengguna bakal bisa melakukan berbagai aktivitas dan minigame, serta mengerjakan cerita sampingan (side story) berbagai karakter Troublemaker 2.
Troublemaker 2: Beyond Dream direncanakan akan dirilis di Steam pada 2025 mendatang. Tidak diketahui harga beli game ini, tetapi sebagai perbandingan prekuelnya dibanderol seharga Rp 135.000.
Pengguna bisa mencoba demo gratis Troublemaker 2 lewat tautan berikut ini.
3. Riftstorm
Permainan dengan genre tembak-menembak alias shooter ini mengajak pengguna dan tiga temannya, berperan sebagai agen rahasia elit yang bertugas untuk memburu monster supernatural (player vs environment/PvE).
Ada berbagai karakter yang bisa dijajal pengguna, misalnya Starling dan Hertz. Deretan karakter ini mempunyai kemampuan (skill) yang berbeda, sehingga pengguna bisa memilih karakter yang berbeda dari temannya untuk saling melengkapi atau menutupi kelemahan.
Dalam permainan, pengguna bakal diberikan sejumlah peningkatan atribut (buff) yang membuat karakter makin kuat. Peningkatan ini diperlukan untuk melawan berbagai bos yang menantang.
Salah satu keunikan Riftstorm juga terletak pada adopsi mekanisme roguelite. Genre ini mirip roguelike karena game mengharuskan pemain mengulang dari awal jika "darah" alias hit points (HP) pengguna mencapai titik nol.
Bedanya, game roguelite memiliki progres yang tersimpan, contohnya peningkatan level yang membuat karakter pengguna makin kuat.
Riftstorm dipastikan dirilis di Steam pada tahun 2025 mendatang, tetapi belum diketahui harga dari game ini.
KompasTekno sendiri sudah pernah menjajal game ini dalam kunjungan kami ke kantor Agate di Bandung.
Menurut kami, game ini memiliki visual yang elegan, gameplay yang sudah dipoles dengan baik, mekanisme combat yang adiktif, dan pertarungan melawan bos yang seru.
4. My Lovely Empress
My Lovely Empress bercerita tentang kaisar Hong dari Kekaisaran Crimson, yang kehilangan ibunya dan permaisurinya.
Hong yang membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan kekaisaran dan mendukung masyarakatnya akhirnya terpaksa memanggil mahkluk kuno bernama Yaoguai.
Secara gameplay, My Lovely Empress merupakan game manajemen yang dikemas dalam gaya visual novel. Gaya visual novel ini sangat cocok bagi penggemar game naratif, karena pemain bakal menggunakan banyak waktunya untuk membaca pertukaran dialog antartokoh.
Bicara soal manajemen, pemain memiliki tugas utama untuk mempertahankan kelangsungan hidup kekaisarannya. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya bekerja sama dengan pemimpin kekaisaran lainnya.
Pengguna juga bisa memanggil Yaoguai seperti Umamu, Lady Emei, Gumiho, yang masing-masing terinspirasi dari mitos Asia kuno, untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi pengguna.
Setiap Yaoguai memiliki atribut dan karakteristiknya sendiri, yang mesti disesuaikan dengan misi yang dikerjakan. Nantinya, pengguna juga diharuskan membuat keputusan sulit yang disebut bakal berpengaruh pada alur cerita My Lovely Empress.
My Lovely Empress mengambil inspirasi dari berbagai media, mulai dari game Disco Elysium, film drama Curse of the Golden Flower, hingga serial anime Fullmetal Alchemist.
GameChanger Studio selaku developer My Lovely Empress tidak mengumbar tanggal rilis dan harga game tersebut. Untuk perbandingan, My Lovely Daughter dan My Lovely Wife masing-masing dijual seharga Rp 130.999 di Steam.
Pantauan KompasTekno, pengguna bisa mendaftarkan diri lewat Steam apabila ingin menjajal game simulasi kekaisaran tersebut.
5. Afterlove EP
Afterlove EP digarap oleh tim yang juga terlibat dalam pengembangan A Space for the Unbound, What Comes After, serta Hello Good Boy.
Game ini bercerita tentang Rama, musisi muda yang kesulitan untuk menjalani kehidupannya setelah kematian kekasihnya, Cinta. Kesedihan ini membuat Rama mengabaikan musiknya, grup band-nya, kesehatan mentalnya, dan hubungan dirinya dengan teman-temannya.
Melanjutkan hidup alias move on dari kematian Cinta merupakan hal yang sangat sulit dilakukan, terlebih lagi karena Rama terus mendengarkan suara Cinta di kepalanya.
Ia betul-betul tidak tahu apakah suara tersebut merupakan roh kekasihnya atau hanya bagian dari imajinasinya.
Terlepas dari itu, band Rama dan kawan-kawannya bakal tampil dalam panggung pada bulan berikutnya. Oleh karena itu, Rama harus berusaha fokus membuat musik demi band-nya, atau band tersebut akan "manggung" sendiri tanpa Rama.
Pengguna pun mengikuti perjalanan Rama selama 28 hari, dan menentukan pilihan-pilihan yang mengukir arah hidupnya. Untuk itu, pengguna akan menelusuri kota Jakarta dalam sudut pandang ke samping (side-scroller).
Di kota ini, gamer bakal berinteraksi dengan berbagai karakter yang dikemas dalam gaya visual novel.
Pengguna juga bisa bermain musik dengan band-nya, dan gameplay ini dikemas mirip seperti permainan Guitar Hero, sehingga pengguna harus menekan tombol di saat yang tepat.
Visual Afterlove EP terinspirasi dari gaya komik Jepang (manga) dan dibuat oleh seniman Tanah Air Soyatu, sedangkan musiknya digarap oleh band indie Indonesia bernama L'Alphalpha.
Afterlove EP dipastikan dirilis di Steam pada kuartal ketiga 2024, yang jatuh sekitar Juli hingga September 2024. Tidak diketahui harga game singleplayer ini.
Pengguna yang ingin mencoba Afterlove EP bisa mengunduh demo gratisnya di Steam lewat tautan berikut ini.
Tentunya kelima game di atas menjadi sedikit contoh dari banyaknya game Indonesia yang patut ditunggu.
Berikut ini rangkuman game Indonesia yang menarik diikuti sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Steam, SteamDB, dan situs Virtual SEA, Kamis (6/6/2024).
Perlu dicatat bahwa tahun perilisan bisa saja bersifat sementara (placeholder), dan bisa diganti sewaktu-waktu.
https://tekno.kompas.com/read/2024/06/09/11000087/daftar-game-pc-bikinan-developer-indonesia-yang-patut-ditunggu