Viral soal Elaelo sebagai Pengganti X/Twitter di Indonesia, Begini Faktanya

KOMPAS.com - Beberapa hari belakangan ini, media sosial X (dulu Twitter) gaduh dengan kemunculan platform media sosial baru bernama “elaelo”. Platform yang beralamatkan di elaelo.id ini ramai disebut warganet sebagai pengganti X.

Berdasarkan pantauan KompasTekno, keramaian soal elaelo di X mulai muncul pada sekitar 16 Juni kemarin. Namun, di perpustakaan digital non-profit Internet Archieve, alamat URL elaelo.id sudah terindeks sejak 5 Maret 2024.

Fakta-fakta soal elaelo

Hingga kini, elaelo viral menjadi bahan perbincangan warganet. Perbincangan itu mulai dari bentuk platform, fitur, dan aktor yang membuatnya. Namun, di balik ramainya perbincangan tersebut, ada beberapa fakta soal elaelo yang tengah ramai ini.

Klaim sebagai medsos lokal pengganti Twitter

Untuk diketahui, elaelo saat ini sudah tidak dapat diakses. Sebelumnya, pengguna bisa login ke elaelo layaknya masuk ke platform media sosial, yang membutuhkan akun dan password. Sebelum tidak dapat diakses, halaman awal elaelo memiliki background hitam.

Background dihiasi dengan gambar sosok bertopeng. Kemudian, terdapat kolom untuk mengisi informasi login. Di kolom itu, terdapat pula logo Garuda Pancasila. Adapun bentuk tampilan awalnya adalah sebagai berikut.

Website elaelo dengan tampilan seperti itulah yang ramai diperbincangkan warganet di medsos. Elaelo mengeklaim sebagai media sosial (medsos) lokal pengganti X. Klaim ini pun dipajang di halaman awal website elaelo, seperti yang tertera pada gambar di atas.

Disebut mirip X

Saat masih bisa diakses, banyak warganet yang mengaku telah mencoba elaelo. Salah satunya seperti akun dengan handle @illegalmoves, yang membagikan pengalamannya dalam menggunakan elalo di medsos X.

Akun tersebut membagikan tangkapan layar tampilan internal platform elaelo. Dari tangkapan layar itu, elaelo diketahui memiliki fitur yang mirip X. Akan tetapi, terdapat sejumlah perbedaan penamaan fitur antara di elaelo dan X.

Sudah tidak dapat dipakai login

Kini, platform elaelo tidak dapat dipakai login. Pengguna tidak bisa lagi masuk ke platform. Selain tidak bisa dipakai login, tampilannya pun jadi berubah. Website elaelo.id tidak lagi memuat kolom untuk memasukkan informasi login.

Tampilan halaman awal elaelo.id saat ini hanya memuat background warna hitam penuh dengan terdapat logo Garuda Pancasila di tengahnya. Kemudian, terdapat tulisan “Ela Elo is Coming, Big Fitur Will be Ready”.

Tepat di atas tulisan tersebut, terdapat waktu hitungan mundur yang kemungkinan menjadi jadwal kehadiran elaelo. Kemudian, di bawah tulisan “Ela Elo is Coming, Big Fitur Will be Ready”, terdapat tulisan “Iron Dome #Hmei”.

Tidak dapat diketahui secara pasti siapa yang membuat elaelo. Namun, tulisan “Iron Dome #Hmei” yang muncul di halaman awal website elaelo.id merupakan sebuah nama akun terverifikasi di platform elalo.

Selain tulisan-tulisan dan gambar Garuda Pancasila, halaman awal situs elaelo.id juga menampilkan tombol untuk memutar audio. Saat tombol audio itu diklik, situs bakal memutar lagu Garuda Pancasila.

Muncul berbarengan dengan ancaman pemblokiran X

Kemunculan elaelo ini hampir bersamaan dengan keluarnya ancaman pemblokiran X yang disampaikan pemerintah melalui Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo). Untuk diketahui, Kominfo mengancam akan memblokir platform buatan Elon Musk itu.

Alasannya karena X mengizinkan untuk mengunggah konten pornografi, yang mana tidak sesuai dengan peraturan di Indonesia. Kominfo kabarnya telah mengirim surat peringatan ke manajemen X langsung.

Ancaman pemblokiran X akibat mengizinkan konten pornografi ini telah berhembus sejak awal Juni. Setelah ancaman muncul, platform elaelo pun hadir dan mengeklaim diri sebagai pengganti X atau Twitter.

Diduga buatan Kominfo

Lantaran kemunculan elaelo dan ancaman pemblokiran X memiliki waktu yang hampir berbarengan, banyak warganet di medsos yang menduga jika platform pengganti X itu merupakan buatan Kominfo.

Dugaan tambah menguat ketika website elaelo.id di halaman awalnya yang terbaru saat ini mencantumkan nama Kominfo. Di bagian paling bawah website, terdapat tulisan seperti ini “Under Construction by Kominfo”.

Kominfo bantah membuat elaelo

Sementara dugaan semakin menguat di medsos, Kominfo membantah jika merekalah yang membuat elaelo. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong membantah pihaknya telah membuat elaelo.

"Situs Elaelo bukan buatan pemerintah atau Kominfo," kata Usman lewat pesan singkat ketika dihubungi KompasTekno, Rabu (19/6/2024).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan juga memberikan tanggapan senada.

Kepada KompasTekno, pria yang akrab disapa Semmy itu membagikan tautan resmi Kominfo (kominfo.go.id) yang berisi bantahan mengenai situs Elaelo yang disebut buatan Kominfo.

"Beredar sebuah unggahan foto di platform Twitter atau X dengan klaim situs Elaelo yang disebut-sebut sebagai pengganti Twitter atau X di Indonesia merupakan buatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut adalah tidak benar," begitu kutipan dari situs resmi Kominfo.

Platform elaelo kini memiliki versi lain yang berbeda domain. Selain website elaelo.id, terdapat pula website elaelo.app. Situs elaelo.app secara terang-terangan memberi peringatan bahwa situs ditujukan untuk membagikan sarkas, hiburan, dan candaan.

Di halaman awal situs elaelo.app, pengguna disajikan dengan tampilan foto-foto dari beberapa kasus yang tengah menjadi pusat perhatian di Indonesia, misalnya foto Syahrul Yasin Limpo yang tengah dibawa KPK.

Pada halaman awal tersebut, terdapat pula tulisan seperti ini “Selamat datang di Ela elo - By PT Best - Pengganti Twitter/X Karya Orang lain. Di bagian dalamnya, situs ini memiliki tampilan dan fitur yang juga mirip X.

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a.  Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel