Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitam Putih Dunia Sophan Sophiaan

Kompas.com - 18/05/2008, 00:46 WIB

"Saya kira sudah waktunya bagi saya untuk ikut serta meluruskan kembali nilai-nilai yang sudah melenceng dari konstitusi," kata Sophan tentang pertimbangannya menerima tawaran itu.

Semula banyak orang ragu akan kemampuannya di DPR, meskipun untuk memasuki gedung di Jalan Gatot Subroto Jakarta itu kemampuan berbicara mewakili amanat hati nurani rakyat bukan sebuah keharusan. Ada yang menduga keaktorannya di layar film dipakai sebagai pemanis lembaga DPR.

Namun, dugaan itu segera berubah. Pada Sidang Umum MPR 1993, ia mengenakan pita hitam sebagai protes atas keputusan fraksi dalam pencalonan presiden.

"Soerjadi menyatakan kekecewaannya waktu itu kepada saya dan saya jawab siap di-recall," katanya. "Menjadi DPR bukan sebuah tujuan."

Suaranya yang vokal selalu mengisi halaman-halaman surat kabar. Ia pun dituding saat anggota Fraksi PDI kompak tidak hadir dalam rapat kerja dengan Menteri Penerangan Harmoko. Atas kelakuan yang satu ini, ia ditegur pemimpin fraksi.

"Namun Soerjadi minta maaf pada saya dua kali atas sikapnya dalam
kasus itu," kata Sophan.

Sophan mengaku jarang berhitung dengan kekuasaan sebelum melontarkan pendapat. "Saya ini wakil rayat. Bila ada yang harus disuarakan, saya suarakan. Tanpa memperhitungkan risiko. Mungkin bagi orang Indonesia sikap ini agak aneh, namun di negara demokratis sikap saya biasa-biasa saja," katanya.

Usai berhenti sebagai anggota dewan. Sophan sempat ditawari jabatan Duta Besar, tapi ditolaknya. "Bagaimana saya bisa menjadi dubes yang baik, kalau saya sendiri
sekarang tidak bisa beradaptasi dengan konstelasi politik yang berkembang di Tanah Air akhir-akhir ini. Duta besar itu, kan, jubir (juru bicara-Red)-nya bangsa yang harus menjelaskan berbagai macam hal tentang bangsa dan negaranya," tutur Sophan.

* * *
Sophan Sophiaan  lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 26 April 1944. Ayahnya, Manai Sophiaan, adalah politikus terkemuka Indonesia yang pernah menjadi duta besar di Rusia.

Sophan menikah dengan aktris senior Indonesia, Widyawati. Setelah banyak berkiprah di dunia perfilman, Sophan terjun ke panggung politik dan pernah aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam kapasitasnya itu, ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com