Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sajak-sajak Ni Ketut Sudiani

Kompas.com - 22/09/2008, 18:59 WIB

 

Bocah yang Tercatat di Malam Legian

Apa yang dibayangkan
Daun-daun di pinggir tanjung
Ketika tubuhku menolak hujan
Tak ingin jadi kerikil
Atau pena yang mencatat nama seorang bocah

Sepanjang tikungan di Legian
Lampu-lampu lupa tidur
Dinding jalanan punya warna lain
       untuk balon-balon pesta
           dalam remang caffe

Katak melompat
Suara air di pasang gelombang
Di kolam
Kata-kata muncul lalu tenggelam
Seperti bibir pucat anak itu,
terkatup warna awan
                    kehilangan kawan

Anak itu masih menunggu di bangku kayu
Ia kira sebentar gerimis jadi salju
              Kota-kota jadi putih
Dinding kuta galleria jadi jembatan megah kota Paris
Atau dirinya jadi burung-burung
Riang terbang di menara katredal Notredame

Wangi magnolia dalam aroma anggur
 tak sampai kesini
Anak itu tak juga bergegas
           tak merasa cemas
Seolah hujan yang berpendar bersama warna pagi
Adalah anggur kiriman ayahnya dari polandia

Ujung topi merah gincu pudar
Bukan karena rumput atau salju di angan
Namun api pengganti balon penghias pesta
Jalanan sepanjang Legian tertidur
                    Juga lampu-lampu

Sebentar lagi
Anak itu tercatat
    dalam sajak-sajak Legian
-------

Sajak Kawan yang Nun

Kawan,
Kini apa lagi yang membedakan hari
kecuali sebuah nama

di kota megah,
kita seperti
    pengembara yang salah arah
tak tahu kemana mesti pergi
tapi tetap berlari dan mencari

bercakap di tengah lapang
   di antara angin malam
seolah kita milik alam
meski kacau kita tetap mengigau

memang serasa haru
    percakapan tentang masa lalu
sebuah pertemuan yang sulit terulang
     perpisahanan tak lagi terbayangkan

setelah ini
ke arah mana kita akan melangkah
angin mana yang mengabarkan perjalanan kita
     dimana pertemuan terulang
perjamuan nasib baik dan kawan yang kembali

hanya dengan kenangan
kita bermimpi tiap malam
tentang enam belas pengembara
yang mencari jejak kearah mana sajak berpijak

berkisahlah tentang kita pada siapapun yang suka berangan
                     yang ingin bersama angin
--------

Malam di Apuan

Bu, aku tak bisa tidur
Di meja kaca
Cahaya bulan tak sampai juga

Kau lihat payung putih itu, ibu
Jari-jariku tergoda untuk bermain
    menulis sesuatu di kertas ini
kata-kata berputar lebih cepat dari payung itu

bisa kau rasakan gigil tubuh ini, ibu
kaca jendela itu menjauh
  melihat wajahku tanpa cahaya

Bu, aku tak bisa tidur
Mari kita bersulang segelas bir merah
mabuk dalam alunan tango
biar Apuan sehari jadi milik kita

kita bangunkan semua waktu, ibu….
---------

Catatan di Dinding

di silang tiga jembatan
           denpasar-buleleng
ada banyak cerita dan kata
tak habis kucatat
untuk kuisi di halaman terakhir
         sajakku yang menghilang

biarlah anggur-anggur
membagi cerita dan kata
sebab tanganku tak lagi
memahami dingin daun-daun

biarlah sajak ini menulis
membuat kisah sendiri
siapa peduli,
sekawanan serangga tak berharga
tak pernah sampai di buleleng
--------

Kota di Utara Peta             
Kepada penyair suwija

Pena biru sendiri
    di depan cermin
ingin menulis sesuatu
tentang kota di utara peta
Ingin berucap
Tentang sepasang kekasih
Semalaman menabur kata-kata
               di langit hijau lovina

adakah putri duyung
menyamar ikan merah jambu
membujuk pelaut-pelaut muda
dengan taman penuh gardenia

adakah jalan lain
        ke ambang sajak
tempat penyair mabuk
bersama sekawanan serangga kecil
bersama pena yang sendiri
          di depan cermin

di kuil terpencil
seekor lebah lelah, tertunduk
berharap ada pesan di dinding :
jalan lain ke kota di utara peta
-----------

Menanti Denting Lonceng

Kau dan aku, hanya pena
Menanti denting lonceng

Di atas meja kayu berdebu
Kau tinggalkan
Serpih kertas murung

Tak ada sajak
Mati tak berjarak
Hidup pun jadi retak

“ tuhan aku lupa nama kecilku”
      bisikmu setengah cemas

tak tahu, entah kapan
lonceng akan berdenting untukku
atau mungkin hanya untukmu
---------

Surat untuk Pak Tulus

Pak, anak itu baru lima tahun
Sejak pagi tangannya tak melepas
    Buku kecil itu
Sambil meraba sisa mimpi
Matanya ingin bercerita
Ada wajah yang ia kenal

Bibirnya menghafal sebaris kalimat
Adakah itu tulisan tuhan?
Ia setengah tak percaya

Pak, anak itu baru lima tahun
Ia percaya ibunya, malaikat dari negeri peri
Ayahnya, santa klaus
Mengirim mainan tiap malam

Anak itu melamun di bangku kayu
Neneknya melambai di kejauhan
Sepiring roti kismis
Segelas susu manis
Berdenting dalam mimpi mereka

Di saku,
Ada dua koin keberuntungan
Satu untuk hatinya yang bimbang
Satu untuk jalanan yang panjang

Pak, anak itu baru lima tahun
Tuhan terlanjur memberinya umur
       terlanjur kau panggil chairil
ia minta puisi sedikit
dari ibu juga nenek
sekadar penghilang sakit
---------

EMPAT PULUH KILOMETER DARI DENPASAR

sebaris kata terbaca dalan angan
                       hanya dalam angan
kini tertulis di papan perhentian
empat puluh kilometer dari denpasar
Jauh di utara, di simpang tiga
Perjamuan bagi puisi dan nasib baik

Sempat kuingat, kucatat namanya
Tapi aku lupa di tikungan mana
Buleleng tertulis dalam sajakku
Saat anggur-anggur berbagi dingin
              menyeka warna hujan
Saat tak ada ada lagi suara burung brudu
Atau tikus jalanan yang suka menipu
Pura-pura lapar tak tertahan

Embun pada ungu paulonia
Sampai juga di lovina
Sayang bukan dalam sajakku
Bukan juga dalam hujan
Milik petani anggur
     
Milik siapa,
payung-payung biru
yang melesat  di antara angin
Berputar serupa semut yang sesat
                  di sela rumput,
Mencari jalan ke buleleng

Sebelum hari jadi pagi
Seekor kumbang terbang
Melintas di atas teluk terima
Sepasang kekasih ragu-ragu beradu
Menari dalam hujan
Seakan tahu, sebentar lagi
Akan tertidur dalam kubur
Serupa jayaprana layonsari
 
Mungkinkah ada cinta suci di buleleng?
--------

Suara di Utara

suara di utara
mirip sajak yang kutulis hari ini

suara di utara
mirip bulan desember, selalu kehilangan hari
entah dua atau tiga kali
aku tak pernah tahu
      juga umurku

suara di utara,
mirip suara ibuku, selalu lupa punya nama
sebab anak yang ingkar janji

tak ada suara, tak ada jejak
untuk kucatat di utara

--------

Embun yang Membeku di Tangan

Jika embun mulai membeku
               di garis tanganmu
bermimpilah dengan cahaya anggur
    yang dibiaskan bulan dalam kabut
nyala lilin tak cukup waktu
    buat hangatkan ini tubuh
 
dalam kamar
samar wajah sebuah gambar
seseorang masih terjaga
bibirnya meraba kata-kata
      yang tak sempat terbaca
setengah cerita tenggelam dalam malam
 
kata dalam cerita
mungkin sesekali ingin terbang
       melepas seperti kunang-kunang
sebab ia mau cahaya sampai di semua celah
untuk mereka yang punya arah dan melangkah

jika embun mulai membeku ditanganmu
nyala lilin tinggal sebatas angan
habiskan kertas
kita cari hangat dalam sajak-sajak
           meski hanya sebatas cemas

 

Ni Ketut Sudiani. Beberapa puisi dan esainya pernah dimuat di Bali Post, Media Indonesia, dan Jurnal Sundih
Kini tergabung dalam club studi, Komunitas  Sahaja.

Buku Antologi yang pernah memuat karya saya :

1. Buku Kumpulan Esai 10 Finalis dan Lima Nominator, Lomba Menulis Esai tentang Lingkungan, Kementrian Lingkungan Jakarta, tahun 2006
2. Buku Antologi Puisi “Jalan Angin” tahun 2006
3. Buku Antologi Puisi “Kota di Utara Peta” tahun 2007
4. Buku Antologi Puisi “Seratus Puisi terbaik, INTI dpp Jakarta” tahun 2007
5. Buku Perjalanan Kreatif “Waktu Tuhan” Made Wianta, tahun 2008
6. Buku Antologi Puisi “Kampung Dalam Diri”, tahun 2008

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com