Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinta Non-Original tidak Merusak Printer?

Kompas.com - 26/06/2009, 12:08 WIB

Menurut trustedreviews, banyak uji independen menunjukkan bahwa tinta kompatibel hitam secara konsisten memberikan hasil yang setara dengan cartridge original. Cuma kalau Anda menginginkan cetakan foto berkualitas prima, usahakan tetap menggunakan tinta original, plus kertas (foto) yang sesuai. Sebab para vendor OEM sudah melakukan uji ketat untuk memastikan tinta dan kertas yang mereka keluarkan memberikan hasil optimal jika digunakan bersamaan.

Namun satu yang tetap harus Anda perhatikan. Pilihlah tinta non-original yang punya reputasi bagus. Sebab tidak semua cartridge non-original berkualitas sama. Yang harganya sangat murah memang menggiurkan, apalagi jika aktivitas cetak Anda tinggi. Namun murahnya harga itu bisa jadi akibat dari buruknya kualitas tinta (terlalu cepat kering sehingga menyumbat printhead) dan juga penggunaan casing plastik yang di bawah standar (sehingga berpotensi bocor).

Selain itu, pengujian juga menunjukkan bahwa hasil cetak – khususnya foto - dengan tinta kompatibel yang harganya sangat murah tidak bertahan lama. Dalam kurun kurang dari satu tahun, warna-warnanya memudar – kendati ini juga dipengaruhi oleh jenis kertas yang dipakai.

Benang merahnya, penggunaan tinta non-original, khususnya kompatibel, belum tentu merusak printer inkjet Anda, apalagi jika head merupakan bagian dari cartridge. Namun hati-hatilah jika head itu tidak bisa diganti. Ini semua dengan catatan, tinta tidak bocor.

BOKS: Angka Z: Penentu Kualitas Tinta
Menekan tombol “Print” memang mudah. Namun mendapatkan hasil cetak yang prima bukanlah perkara mudah. Tidak jarang hasil cetak printer inkjet Anda tercemar oleh bercak atau rembesan tinta. Biang keroknya, begitu menurut studi terbaru, adalah tinta yang tidak sama konsistensinya


Tahu dong kalau printer inkjet memiliki nozzle (inkjet) yang kecil. Nozzle-nozzle inilah yang menyemprotkan tinta ke kertas sewaktu kertas berjalan melalui nozzle. Idealnya, tinta membentuk tetesan (droplet) yang bulat sempurna ketika tinta disemprotkan dari inkjet, menyentuh kertas tepat di sasarannya.

Namun pembentukan tetesan juga dipengaruhi properti tinta. Densitas, tegangan permukaan, dan viskositas (kekentalan) bisa menghambat aliran (atau konsistensi). Jika besaran tetesan tidak tepat, alih-alih teks dengan garis yang tajam, maka akan muncul bercak/serat-serat (filamen). Demikian menurut para peneliti.

Rahasia Angka Z
Para peneliti sekarang menggunakan angka Z untuk menggambarkan tegangan permukaan dan viskositas dari tinta tertentu. Tinta dengan Z yang lebih rendah lebih kental, sedangkan tinta dengan angka Z yang lebih tinggi memiliki tegangan permukaan yang lebih besar. Begitu jelas ilmuwan material dan peneliti Jooho Moon dari Yonsei University di Seoul, Korea, seperti dikutip dari science news.

Penelitian teoritis menyebutkan, tinta yang paling mudah mencetak memiliki nilai Z antara 1 dan 10. Namun penelitian Moon dkk 3 Maret lalu mengatakan, besaran tetesan terbaik terbentuk dari tinta bernilai Z di rentang 4 dan 14.

Menurut para peneliti yang menangkap gambar-gambar butiran tetesan dari berbagai jenis tinta yang dibuat di lab, tinta dengan nilai Z di atas 14 memiliki filamen-filamen (serat) yang mudah terpisah dari tetesan tinta, dan membentuk tetesan tinta kedua yang menciptakan rembasan (mblobor). Sedangkan tetesan dari tinta dengan nilai Z di bawah 14 lebih sempurna terbentuk, dan kekentalan tinta menarik/menahan filamen ke dalam tetesan. Namun tetesan dari tinta yang sangat kental dengan nilai Z di bawah 4 justru menempel ke inkjet, alias tidak tersemprotkan dengan sempurna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com