Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Peternak Adukan Menkes ke DPR

Kompas.com - 25/10/2009, 23:05 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebanyak 300 peternak asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan mengadukan Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih ke Komisi IX DPR RI pada Senin (26/10) guna meminta pertanggungjawabannya terkait pengambilan sampel darah kepada para peternak.

Menkes yang sebelumnya menjabat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bio Medis dan Farmasi, Departemen Kesehatan (Depkes) pernah mengambil sampel darah para peternak di tiga Kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yakni Kecamatan Cicurug, Cikembar dan Kebonpedes pada 2007.

"Pengambilan sampel darah tersebut dilakukan karena pada tahun 2005 di daerah tersebut terdapat unggas yang positif flu burung," kata Ketua Kelompok Peternak Rakyat Ayam Kampung (Keprak) Sukabumi, Ade M Zulkarnain, di Sukabumi, Minggu.

Proses pengambilan sampel darah yang dilakukan tanggal 25 Januari 2007 tersebut melibatkan dua orang warga asing yang berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berkewarganegaraan Belanda.

Selepas diambil sampel darahnya tersebut, warga sama sekali tidak diberitahukan terkait hasil pemeriksaan, sehingga membuat tanda tanya di kalangan peternak.

"Apalagi selama 18 bulan lembaga yang dipimpin Endang tidak memberikan jawaban yang diajukan para peternak. Kami mengajukan surat kepada Menkes Siti Fadilah Supari tanggal 18 Agustus 2008," jelas Ade.

Dalam surat itu, para peternak meminta transparansi hasil pengambilan sampel dan Menkes Siti Fadilah Supari dalam jangka waktu sepuluh hari mengirimkan tim ke para peternak di Sukabumi.

Menurut dia, petugas itu memberitahukan hasil pemeriksaannya negatif flu burung, tetapi saat ditanya dibawa ke mana hasil sampelnya, salah seorang pejabat Puslitbang Bio Medis dan Farmasi menyatakan ada yang dibawa hingga ke Atlanta, Amerika Serikat.

Ade memperkirakan hasil penelitian tersebut ada yang dibawa Menkes Endang hingga ke Hanoi dan masalah itu sama sekali tidak memberitahukan kepada para peternak.

Ia menduga pengambilan sampel darah dalam rangka pembuatan serum kekebalan flu burung terhadap manusia, tetapi sayangnya Endang selaku pimpinan Puslitbang tidak memberitahukan hasil penelitian secara transparan kepada para peternak.

Para peternak mempertanyakan pertanggungjawaban Puslitbang atas sampel darah tersebut. Selama pengambilan sampel, para peternak hanya diberikan lima bungkus mie instan dan satu kaleng susu kental manis.

"Hal ini membuktikan ratusan peternak hanya dijadikan kelinci percobaan. Jika tidak mendapat respon dari DPR, kami akan sampaikan langsung ke Pak Presiden," demikian Ade M Zulkarnain.

Ketika dihubungi sejumlah wartawan, Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning menyambut positif rencana kedatangan ratusan peternak tersebut.

"Laporan para peternak ini akan menjadi salah satu landasan yang diajukan DPR RI sebagai desakan kepada Presiden untuk mengkaji ulang jabatan Menkes yang dipegang oleh Endang Rahayu Sedyaningsih," katanya seraya berharap agar dunia kesehatan Indonesia dapat maju tanpa mendapatkan tekanan dari negara asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com