Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haji Ismet, Raja Boneka Beromzet Rp 4 Miliar

Kompas.com - 19/01/2010, 09:22 WIB

Kunci keberhasilan Ismet adalah tak gampang puas dengan hasil saat ini. Jadi, ia pun terus memperbarui model boneka dari berbagai literatur, seperti media cetak maupun online.

Ismet, pemilik Istana Boneka Collection, berusaha memperbanyak bentuk boneka ciptaannya agar pembeli memiliki banyak pilihan. Dia mencontohkan boneka Pooh. Ismet membuat beberapa modifikasi bentuk dan ukuran sehingga boneka Pooh tersedia dalam bentuk duduk dan berdiri. "Pokoknya, pinter-pinter kita mendesain," kata Ismet.

Dalam sebulan setidaknya Ismet menciptakan lima desain boneka baru. Untuk itu, dia rajin berburu ide dari berbagai literatur, baik cetak maupun online, sebagai bahan referensi.

Ismet menyadari tipe konsumen yang beragam. Ada konsumen yang memang terpaku pada model yang sedang marak di pasaran. "Tapi, ada juga yang mencari boneka dengan bentuk unik dan tidak pasaran," lanjut Ismet.

Saat ini Ismet mempekerjakan sekitar 40 karyawan. Kapasitas produksi pabrik bonekanya 500 hingga 1.000 boneka sebulan. Untuk memasarkan boneka-boneka buatannya, Ismet menggandeng sekitar 20 agen yang ada di luar kota Jakarta. Biasanya, pembeli datang langsung ke showroom boneka Ismet.

Oh ya, sejak dua tahun lalu, Ismet tak lagi berjualan di Tanah Abang. Masa sewa kios itu habis. Kini showroom boneka Ismet berada di Pasar Jatinegara. Ismet membeli kios itu dari hasil penjualan boneka.

Pemasaran boneka Ismet sudah merambah ke pasar luar negeri dan bersaing dengan boneka-boneka produk China. Tapi, Ismet tak langsung mengirimnya ke luar negeri. "Ada pelanggan tetap yang mengunjungi Indonesia, biasanya mereka belanja dalam jumlah besar dan mereka yang mengirim sendiri," kata Ismet.

Beberapa pelanggannya berasal dari Afrika, Malaysia, dan Abu Dhabi. Mereka mengenal Istana Boneka lantaran Ismet kerap mengikuti pameran yang diselenggarakan pemerintah.

Untuk menjaga kualitas boneka, Ismet turun tangan mengontrol pabrik bonekanya di Cikarang, Jawa Barat. Dia rutin melakukan inspeksi, paling tidak dua hari sekali. "Kadang ada beberapa karyawan baru yang belum terlalu mahir, jadi harus mendapat masukan dan evaluasi agar hasil kerjanya maksimal," tutur Ismet.

Ismet pun tak menutup kemungkinan bagi karyawannya untuk menyumbangkan ide desain boneka. Baginya, ide merupakan kekayaan terbesar yang dimiliki usahanya. Pada perjalanan bisnisnya, Ismet tak hanya memasarkan boneka secara massal melalui agen. Ismet juga menerima order boneka dengan ukuran yang kecil untuk suvenir pernikahan maupun suvenir perusahaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com