Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mobile Advertising

Mobile Advertising, Bisnis Baru Operator? (Sebuah Studi Literatur)

Kompas.com - 29/09/2010, 11:17 WIB

Jutaan dollar dikeluarkan hanya untuk menampilkan eksistensi citra produk dan perusahaan. Tapi banyak perusahaan yang tidak tahu, apakah ongkos yang mereka keluarkan memberi dampak signifikan atau tidak.

            Di sinilah kemudian muncul tawaran untuk memanfaatkan konsumen industri seluler sebagai sebuah terobosan. Hasilnya, menurut catatan AdMob, pada tahun 2008, permintaan akan mobile advertising (mobile ad) di Indonesia menduduki urutan kedua setelah Amerika Serikat. Dari 20 negara, persentase Indonesia cukup besar, yaitu 22,4 persen, sementara negeri Paman Sam meraih 39,3 persen. India, Inggris, Filipina, Afrika Selatan, yang berada di bawah Indonesia, malah tak sampai 10 persen. Secara total, trafik mobile advertising di Indonesia mencapai lebih dari 1,1 milyar.

            Tidak saja unggul dalam penggunaan Facebook dan Twitter, diam-diam iklan bergerak yang disebar lewat perangkat ponsel mengalami pelonjakan luar biasa di Indonesia.

            Namun data luar biasa justru disodorkan oleh BuzzCity. Perusahaan berbasis mobile ini mendudukkan Indonesia sebagai yang tertinggi di dunia, yaitu sebesar 3 milyar iklan mobile per kuartal. India di bawahnya dan hanya mencapai 1 milyar saja.

            Dari layanan mobile ad tersebut, eMarketer mencatat terjadi kenaikan yang amat signifikan. Tahun 2006, pendapatan iklan dari jasa ini meraih angka 1,5 milyar dollar secara global. Tahun berikutnya naik nyaris dua kali lipat, 2,8 milyar dollar. Tahun 2008 menembus angka 5 milyar dollar.

            Namun tahun 2009 seiring dengan krisis yang terjadi di banyak negara, meski mengalami kenaikan, tapi hanya menoreh pendapatan 7,5 milyar dollar. Tahun ini, diperkirakan akan meraih 11,5 milyar dollar di seluruh dunia. Artinya, setiap tahun terjadi progresifitas rata-rata sekitar 50 persen.

 

MENGAPA MOBILE AD?

            Real Networks melaporkan bahwa 25 persen dari pengguna ponsel di seluruh dunia pada tiga tahun silam mengakses ke internet. Data lain menyebutkan, bahwa akses internet di tahun tersebut, 30 persennya justru dilakukan lewat ponsel. Sementara itu, Juniper Research memprediksikan sampai tahun 2013 pengguna ponsel yang menggunakan internet mobile akan mencapai 1,7 milyar di seluruh dunia.

            Dengan data ini, peluang mobile ad memang sangat luar biasa. Target iklan juga bisa ditentukan sesuai keinginan pemasang iklan. Tentu saja tak perlu menunggu jadwal tayang, karena bisa dilakukan dengan segera dan real time.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com