Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Rilis Patch Penting Hadapi Stuxnet

Kompas.com - 13/10/2010, 14:25 WIB

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Tidak tanggung-tanggung, ada 49 patch atau program untuk mengatasi kelemahan pada sistem software yang dirilis Microsoft, Selasa (12/10/2010). Salah satunya, patch yang sangat penting karena untuk mengatasi kelemahan yang dimanfaatkan Stuxnet, program jahat (malware) yang sempat menggemparkan dunia karena menyusup ke fasilitas nuklir Iran.

"Pengguna harus menggunakan patch-patch ini secepatnya," kata Ivan Macalintal, peneliti di perusahaan antivirus Tren Micro. Ia mengatakan patch-patch tersebut masuk dalam kategori prioritas penting. Menurutnya, rilis patch kali ini termasuk sangat banyak dan bakal menambah kerjaan yang berat buat pelaku bisnis untuk memperbarui keamanan di jaringan komputernya agak tidak lagi rentan serangan virus.

Microsoft Bulletin MS10-073 menyediakan patch untuk menutup celah keamanan ketiga yang dimanfaatkan Stuxnet. Sebelumnya, Microsoft telah merilis dua patch untuk menutup dua celah lainnya. Tinggal satu celah lagi yang belum diatasi. "Dengan demikian, saya pikir dampak penyebaran Stuxnet dapat dikurangi," ujar Roel Schouwenberg, peneliti virus dari Kaspersky Lab.

Stuxnet merupakan jenis malware yang disebut-sebut sangat ganas oleh sejumlah pakar keamanan komputer. Worm ini dapat menyusup ke sistem komputer kontrol mesin buatan Siemens yang biasa dipakai untuk mengatur bendungan, pembangkit listrik, tambang, dan fasilitas industri lainnya.

Munculnya virus ini mendapat sorotan karena bekerja dengan sangat cerdas dan berpotensi merusak langsung. Para pakar keamanan internet bahkan mdnuga Stuxnet dibuat oleh lembaga atau pemerintah dengan dukungan ahli keamanan yang pintar. Sampai sekarang tidak diketahui asal Stuxnet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com