Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iklan Bergerak

Mari Menghitung Biaya Mobile Advertising

Kompas.com - 25/10/2010, 13:34 WIB

Bagaimana jika gerai roti tadi membuat kuponnya dalam bentuk digital (dalam format apapun entah SMS atau MMS) dan menyebarnya lewat jaringan seluler kepada 1.000 orang yang menjadi bidikannya? Berapa biaya yang harus dikeluarkan?

Katakan sekarang biaya kirim SMS atau MMS dipatok Rp 150,- per orang. Maka untuk mem-broadcast kepada 1.000 orang calon konsumen membutuhkan biaya sebesar Rp 150 ribu rupiah. Bandingkan dengan jika mencetak dan menyebar, paling tidak memperlukan biaya di atas Rp 1 juta.

Lewat teknologi seluler, menggunakan fitur Location Based Service (LBS) yang dimiliki oleh operator, toko roti itu bisa pula meminta untuk menyebarkan kepada pelanggan yang kebetulan sedang berada di kawasan toko roti berada, pada saat itu juga. Jika hal ini terjadi maka metode promosi yang dilakukan bahkan dapat lebih cepat diukur. Umpamanya, program promosi terbatas untuk lima jam ke depan. Setelah iklan atau materi promosi digital dikirimkan ke target, maka sejak itu pula sang manajer gerai segera menghitung seberapa besar respon konsumen dalam kurun lima jam tersebut.

Teknologi LBS itu sendiri memungkinkan untuk mendeteksi jumlah pengunjung di sebuah mal misalnya. Juga melihat berapa lama setiap pengunjung (yang menjadi pelanggan operator penyedia LBS) beraktivitas di mal. Bahkan mendeteksi di lantai berapa atau di titik mana konsumen berkumpul, lewat repeater yang dipasang di setiap lantai. Walaupun pelanggan tidak sedang melakukan panggilan atau SMS, yang penting ponselnya dalam keadaan hidup.

Metode ini real time. Tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan eksekusi. Namun yang paling penting, jika sebuah bisnis harus melakukan program promosi, mereka tidak lagi harus merancang budget besar atau penempatan materi promosi ke media tradisional, yang kadang bahkan harus mengantre. Mereka, para penentu kebijakan pemasaran dapat memutuskan saat itu juga, dan di saat bersamaan mengirimkan informasi kepada konsumen sasaran. Di luar negeri, cara seperti ini sudah dilakukan oleh Starbuck, McDonald, dan lainnya.

Pada konteks bisnis food and beverage seperti dua contoh di atas, baik skala kecil, menengah, maupun besar, program itu bisa saja dijalankan setiap hari dalam rangka menghabiskan stok produk agar tak terbuang. Program diskon cepat sangat penting. Ini mengingatkan pada cara-cara yang digunakan oleh banyak supermarket yang banting harga ketika mendekati waktu tutup. Namun tidak perlu dengan melakukan promosi melalui pengeras suara. Kirim SMS atau MMS ke target.

Sebagai contoh, pada menjelang Idul Fitri lalu, Garuda Indonesia bekerjasama dengan salah satu operator lokal mengirimkan SMS kepada pelanggan operator ini. Penerbangan antarkota pada jam-jam bukan peak yang cenderung kosong dimanfaatkan oleh maskapai penerbangan nasional itu untuk menarik konsumen yang ingin pulang kampung dengan diskon tarif tiket sampai 50 persen.

Ketika SMS terkirim ke pelanggan, bagian call center Garuda Indonesia telah siap menghadapi telepon masuk. Manfaat ini tentu tak disia-siakan oleh konsumen. Hasilnya, penerbangan Garuda terisi, setidaknya memenuhi kuota untung.

Dengan demikian Garuda Indonesia telah melakukan keputusan strategis yang tepat dan cepat, serta tidak memerlukan tambahan anggaran untuk pasang iklan. Walaupun konsumen diberi tenggat sampai dua hari untuk menunjukkan kode booking ke kantor reservasi tiket, namun program diskon itu punya arti besar bagi konsumen di saat susah dan mahalnya mudik.

Ada keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan penerbangan dan operator seluler itu. Operator penerbangan tidak lost, karena kursinya terisi. Operator mendapat loyalitas karena pelanggannya mendapat pelayanan dalam bentuk penawaran khusus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com