Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iklan Bergerak

Mari Menghitung Biaya Mobile Advertising

Kompas.com - 25/10/2010, 13:34 WIB

Ancaman Iklan Display Jika Garuda bisa melakukan efisiensi dan memperoleh kemanfaatan besar dengan cara ini, lalu bagaimana dengan media tradisional yang kerap kali justru memperoleh pendapatan dari iklan?

Di sinilah tantangannya. Media tradisional harus mengalami perubahan dalam menata kreativitas bentuk tawaran iklannya. Sebab, mobile advertising selain cepat, tepat sasaran, dan terukur, juga sangat kompetitif menawarkan tarifnya.

Sekadar mengkomparasi saja. Katakan sebuah pengiklan harus mengeluarkan biaya sampai Rp 30 juta untuk menebus satu halaman iklan pada sebuah majalah. Sementara majalah tersebut mengklaim memiliki basis pembaca sampai 200 ribuan, maka secara matematis, pengiklan membayar Rp 100,- kepada setiap pembaca. Struktur biaya akan semakin bertambah jika unsur kreatif pembuatan iklan dimasukkan.

Sekarang jika tarif SMS per orang untuk sekali kirim sebesar Rp 150,- maka untuk mem-blasting ke 200 ribu konsumen target hanya membutuhkan biaya Rp 30 juta. Nilainya menjadi sama jika faktor lain diabaikan.

Namun ada benefit yang dapat dikehendaki oleh pengiklan. Lewat mobile advertising bentuk iklan dapat dikreasi secara interaktif. Contohnya, iklan dibuat sekaligus untuk melakukan riset kepada konsumen targetnya. Reply dari konsumen bisa menjadi feed back langsung dan menjadi data. Jangan lupa, pengiklan juga bisa meminta kategori konsumen sasaran berdasarakan psikografi maupun demografi sesuai dengan karakter produknya kepada operator. Operator punya data untuk keperluan tersebut.

Mobile advertising memang punya kelemahan dalam tampilan iklan. Display advertising media tradisional (termasuk media luar ruang) punya daya tarik image yang ditampilkan. Namun hal ini bisa mengundang debat, sebab perilaku konsumen sekarang barangkali sudah tak perlu lagi informasi dan pesan iklan yang kadang justru susah ditangkap logika konsumen awam. Sebaliknya, konsumen lebih mudah memahami iklan sederhana sekalipun dalam bentuk teks. Maka iklan dalam mobile advertising toh tetap membutuhkan kreativitas tinggi agar tak sekadar tampil dalam format kata-kata biasa. (ANDRA/FORSEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com