Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papa Minta Pulsa

Kompas.com - 16/12/2010, 18:34 WIB

“Maa, haloouw!” Maura melambai-lambaikan telapak tangannya ke wajah Mama. Kontan saja membuat Mama langsung tergeragap, lamunannya seketika buyar.
“Kok Mama nggak khawatir gitu sih? Atau jangan-jangan Papa sudah menghubungi Mama, ya?” Maura sungguh heran dengan ekspresi Mamanya. Bukannya panik dengar pertanyaan Maura, Mama malah mengulum senyum.

“Tuh, Papamu lagi di kamar mandi,” suara Mama mengalun santai.
“What? Berarti masalah yang menimpa Papa udah kelar Ma? Alhamdulillah ya Rabbi….,” Maura spontan menubruk lantai. Sujud syukur ceritanya.
“Ada apa sih heboh amat Mama sama anak,” sahut Papa yang tiba-tiba muncul dari kamar mandi.

Mendengar suara Papa, Maura langsung lekas berdiri, lantas menghambur memeluk Papa dengan erat. Tentu saja wajah Papa kian tersulap takjub seraya geleng-geleng kepala.

“Alhamdulillah banget, Pa, akhirnya Papa bisa keluar dari kantor polisi. Pa…Papa nggak dipenjara, kan, Pa,” pekik Maura suka-cita sembari mengeratkan dekapannya.
“Heh! Sembarangan aja di penjara. Apa-apan sih kamu ini, Ra?”

Kontan Maura langsung melepaskan pelukan dengan raut mengheran. Dan…

“Lho, bukannya barusan Papa yang SMS Maura, bilang lagi ada masalah di kantor polisi trus minta diisikan pulsa, trus Ma…,”
“Stop! Kamu jangan bikin Papa jadi tambah puyeng, deh!” potong Papa.
“Perasaan dari tadi Papa fine-fine aja nggak ada masalah apa-apa,” lanjut Papa.
“Gini lho, Pa, sewaktu Maura di sekolah, ia mendapatkan SMS ini,” Mama mengangsurkan ponselnya Maura ke Papa.

Papa langsung mengerut dahi, persis kayak ekspresi Mama seusai membaca SMS itu.
“Siapa nih yang iseng SMS kayak beginian. Kurang ajar, Papa dikatain masuk kantor polisi, wong barusan Papa di kantor saja, nggak pergi kemana-mana kok,” kata Papa santai sembari mengangsurkan ponsel tersebut ke arah Maura.
“What? Jadi ini bukan SMS dari Papa?” pekik Maura dengan kedua bola mata langsung membeliak.

Papa menggeleng sembari mengulas senyum.
“Huwaaaa! Mamaaaa!” Maura histeris dan langsung menubruk Mamanya.
“Eeeits! Nggak usah lebay gitu, deh! Kamu ini makanya hati-hati Ra, nggak usah terpengaruh sama SMS-SMS orang iseng tak bertanggung jawab itu,” ucap Mama pelan sambil mengelus-elus kerudung putih Maura yang setengah acak-acakan.

Bukannya terhibur dengan ucapan Mamanya, Maura justru semakin mengeraskan volume tangisnya.
“Makanya, lain kali kalo kamu dikirimi SMS kayak gitu lagi, jangan langsung percaya, cek kebenarannya dulu. Kamu kan bisa langsung nelpon atau SMS Mama sama Papa dulu,” tambah Papa.
“Ma… masalahnya bu…bukan percaya atau tidak percaya. Ta… tapi…, du… duit jajan Maura barusan, uu…udah buat ngirim pulsa ke no…nomor itu, Paa, Maa, huwaaaa!” Maura kian mengeratkan pelukan ke tubuh Mamanya.
“Apa?” ucap Papa dan Mama serempak, spontan, sembari membeliakkan kedua bola mata masing-masing.

***

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com