Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amar Bose Gopal

Kisah Pencipta Speaker Unggulan

Kompas.com - 04/05/2011, 21:49 WIB

Tak hanya menyukai musik, Amar juga gemar dengan dunia elektronik. Ia mulai kenal dengan dunia ini sejak umur 12 tahun. Saat itu, dia mempelajari radio transmiter milik temannya. Pada usia 13 tahun, Amar sudah bisa memperbaiki semua peralatan elektronik. "Ini menakjubkan, saya bisa melakukannya begitu saja," ujar Amar. Dengan keahlian ini, ia lalu membuka usaha reparasi radio.

Saat Perang Dunia II berkecamuk, usaha ekspor impor buah kelapa dan karpet ayahnya mengalami kesulitan finansial. Hal itu membuat usaha perbaikan radio menjadi sumber penghasilan tambahan. Dunia elektronik semakin menjadi hidup Amar ketika dia masuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro MIT.

Kecintaannya pada dunia elektronik dan akustik membawa Amar Bose Gopal pada bisnis audio. Kekecewaannya terhadap produk audio Hi-Fi makin menguatkan niatnya berbisnis. Sebagai dosen elektro di MIT, Bose memiliki banyak kesempatan untuk mengadakan penelitian. Dari penelitian dan eksperimen bertahun-tahun, ia akhirnya mendapat hak paten dan mampu memproduksi speaker yang menjadi standar dunia selama 25 tahun.

Kegemaran akan dunia elektronik membawa Amar Bose Gopal ke Institute of Technology (MIT). Ini juga sesuai dengan keinginannya melakukan penelitian terhadap elektronik.

Setelah meraih gelar doktor pada bidang elektro, Bose lantas menjajaki karier sebagai dosen di MIT. Dia mengajar mata kuliah teori jaringan. Tak seperti dosen-dosen lain, ia tidak menggunakan buku teks kala mengajar. Dia akan membuang seluruh buku teks dan menghadapkan para mahasiswanya pada sembilan papan tulis.

Untuk memacu pikiran mahasiswa, Bose menyuruh mahasiswanya menanyakan pertanyaan-pertanyaan sulit. Dari pertanyaan-pertanyaan itu, dia akan memberi penjelasan, termasuk mencari solusi memecahkan masalah. Dia juga menghapuskan waktu ujian dengan memperbolehkan setiap mahasiswa membuka buku.

Dari caranya itu, kelas Bose sangat populer hingga ke fakultas matematika dan biologi. Mahasiswa menamakan kelas Bose sebagai kelas "kehidupan 101".

Dari kecil, Bose tidak pernah bercita-cita menjadi pengusaha. Pergaulan di MIT-lah yang membuatnya memiliki jiwa entrepreneur. Dosen-dosen MIT terkenal mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi. Dari pergaulan ini, Bose berkeinginan kembali untuk menjadi pengusaha, seperti yang pernah ia lakukan saat masih muda dengan bengkel radio.

Keinginan itu bertambah kuat ketika di tahun 1956, ia membeli satu set audio high fidelity (Hi-Fi). Saat itu, Bose berfikir bahwa perangkat audio yang baru dia beli memberi kualitas suara terbaik. Apalagi spesifikasi yang ditawarkan sudah sangat mumpuni. Namun ketika sampai di rumah dan menyalakannya, "Saya langsung mematikannya dalam lima menit, suaranya sangat buruk," katanya.

Dari pengalaman itu, Bose mencoba merakit perangkat audio yang mampu memberikan kualitas suara seperti saat mendengarkan konser di gedung-gedung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com