BANDUNG, KOMPAS.com — Research In Motion (RIM) serius menggarap konten lokal dengan menggandeng para pengembang di Tanah Air. Hal tersebut ditandai salah satunya dengan pelaksanaan Blackberry Developer Day 2011 yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung, Selasa (24/5/2011). Johan Kremer, Head of Alliances Southeast Asia RIM, dan Sarim Azis, Senior Applications Development hadir sebagai pembicara. Acara ini juga dihadiri para pengembang aplikasi lokal dan mahasiswa hingga pelajar sebagai peserta.
Johan menjelaskan, Indonesia merupakan pangsa pasar yang potensial, baik untuk penjualan unit Blackberry, maupun pengunduhan aplikasi. Saat ini terdapat 35 juta pengunduh aplikasi dalam App World dan berlangsung 2 juta pengunduhan setiap hari. Dia mengungkapkan, pengunduh aplikasi di Indonesia lebih menyukai yang gratis daripada berbayar.
"Aplikasi gratis adalah kesempatan berharga untuk memperkenalkan sebuah pengembang aplikasi kepada calon konsumen potensial. Peluang itu datang bila aplikasi kita banyak diunduh," ujar Johan.
Salah satu faktor pendorong penjualan Blackberry di Indonesia adalah fitur percakapan melalui Blackberry Messenger dan aplikasi dengan konten lokal. Para pengguna lebih memilih untuk mengunduh aplikasi yang berbahasa Indonesia dibandingkan aplikasi berbahasa Inggris. Faktor tampilan juga disinggung Johan sebagai pertimbangan utama dalam memilih aplikasi.
Menurut data RIM, saat ini terdapat lebih dari 357.000 pengembang aplikasi yang mengunggah karya mereka di App World.
Aplikasi sebagai promosi
Oon Arfiandi, Chief of Technology 7 Langit, menuturkan bahwa pihaknya membuat aplikasi melalui skema kerja sama dengan perusahaan yang ingin berpromosi. Dengan kata lain, aplikasi tersebut bisa diunduh secara gratis, tetapi sebetulnya perusahaan yang menanggung biayanya.
"Yang paling utama adalah membuat aplikasi yang bisa berintegrasi dengan kemampuan Blackberry, tetapi sekaligus memiliki tampilan yang menarik," kata Oon.
Dia melanjutkan, 7 Langit bekerja sama, baik dengan penyelenggara pergelaran musik, seperti Java Jazz, maupun merek terkemuka seperti Mercedes Benz. Aplikasi yang tujuannya mempromosikan sebuah merek tidak selalu harus berisi info produk. Ini tinggal tergantung kreativitas dari para pengembang aplikasi.
Calvin Kizana dari Elasitas mengungkapkan bahwa para pengunduh aplikasi sangat menggemari layanan berbasis lokasi sehingga aplikasi permainan yang mengandalkan fitur itu lebih banyak diunduh.
Peluang aplikasi tablet
Acara tersebut juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan BlackBerry PlayBook, tablet terbaru buatan RIM. Momen peluncuran komputer tablet tersebut akan dijadikan ajang mengumpulkan pembuat aplikasi yang bisa menghadirkan konten lokal yang bisa diangkat ke ranah internasional. Salah satu hal yang ditawarkan kepada para pengembang adalah potensi pengunduh aplikasi yang bisa mencapai lebih dari 55 juta pengguna Blackberry di seluruh dunia.
Spesifikasi BlackBerry Playbook mendukung berbagai platform, seperti Java dan C++, serta yang berbasis open source, seperti WebWorks. Salah satu keunggulannya dibandingkan komputer tablet dari produsen lain adalah mampu menjalankan script Flash secara native atau dijalankan melalui perangkat tablet secara langsung, tidak diemulasikan menggunakan proses lain.
"Playbook bisa menampung berbagai bahasa pemrograman dan menjalankan script Flash dengan lebih cepat," ujar Sarim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.