Bus Tidak Masuk Pantauan GPS

SURABAYA, KOMPAS.com - Dipastikan bus Sumber Kencono W 7181 UY yang bertabrakan dengan minibus di jalan bypass Mojokerto, Senin (12/9) dini hari tidak masuk jaringan GPS perusahaan itu. Dalam kecelakaan itu 19 orang meninggal dunia dan beberapa luka-luka.

Sebagian besar bus Sumber Kencono terpantau dalam jeringan GPS. Jaringan itu bisa memantau keberadaan bus dan kecepatannya. Bus yang mengalami kecelakaan itu memang tidak masuk jaringan GPS. Bukan karena bus itu tidak ber-AC tetapi kebetulan tidak masuk GPS, kata Tukiman, Bagian Personalia PO Sumber Kencono.

Untuk itulah dia tidak berani membantah bahwa bus melaju dalam kecepatan tinggi sebagaimana sinyalemen yang berkembang di masyarakat.

Kalau waktu kecelakaan di Saradan dulu saya berani membantah. Bahwa tuduhan Sumber Kencono melaju dengan kecepatah 110 km per jam tidak benar karena berdasar data GPS, bus melaju dalam kecepatan 74 km per jam, katanya.

GPS ini dioperasikan untuk mengawasi perilaku sopir bus agar tidak melampaui batas kecepatan. Jika bus ditemukan melebihi bata skecepatan, akan mendapatkan sanksi mulai peringatan sampai denda.

Walau tidak ada data di GPS namun Tukiman meragukan bahwa saat terjadi kecelakaan bus melaju dengan kecepatan sangat tinggi. Sebab, kondisi jalan sempit dan berbelok. Badan jalan b ergelombang. Ada marka lurus.

Apalagi kalau melihat analisis dari DLLAJ bahwa posisi minibus memakan marka jalan. Bus Sumber Kencono sudah menginjak rem 8 meter sebelum tempat kejadian. Itu artinya sopir dalam posisi bisa mengendalikan bus, kata Tukiman.