Keputusan AFC tentang jatah klub Indonesia di kompetisi antarklub Asia itu disampaikan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto yang hadir pada rapat AFC di Kuala Lumpur. PT LPIS ditunjuk PSSI sebagai pengelola kompetisi profesional di Indonesia.
Namun, belum jelas, jika Persipura memilih tampil di Liga Super Indonesia—kompetisi yang digulirkan pengelola liga di bawah kepengurusan PSSI lama dan bukan Liga Prima Indonesia di bawah PSSI—apakah mereka masih berhak atas tiket ke babak play off Liga Champions Asia (LCA) itu?
”Soal itu, kita lihat saja pada 26 atau 27 November saat liga bergulir. Kami nanti hanya memberi laporan ke PSSI dan PSSI yang akan mengambil putusan,” ujar Widjajanto.
Dengan keputusan AFC tersebut, ada penurunan jatah bagi klub-klub Indonesia untuk berlaga di kompetisi level Asia.
Musim sebelumnya, klub Indonesia mendapat jatah tiga slot. Juara Liga Indonesia langsung tampil di babak utama LCA, runner-up mengikuti play off LCA, dan peringkat ketiga tampil otomatis di Piala AFC.
”Indonesia mendapat skor
Ia menambahkan, AFC juga telah menyetujui penunjukan wakil baru PSSI di AFC: Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, anggota Komite Ad-Hoc Asosiasi Anggota; Rudi Maswi, anggota Komite Ad-Hoc Klub Profesional (menggantikan Doddy Alex Noordin); dan Widjajanto, anggota Komite Ad-Hoc Liga Profesional (menggantikan Joko Driyono yang sebelumnya menjabat CEO PT Liga Indonesia).
Peringkat Indonesia
Peringkat timnas senior Indonesia terus turun sejak awal 2011 dan kini menyentuh posisi ke-144 dengan 176 poin. Dalam daftar ranking FIFA pada 23 November itu, Indonesia turun empat tingkat dari Oktober.
Selama periode 19 Oktober-23 November, Indonesia tidak mendapat tambahan poin karena kalah 4-0 melawan Qatar dan kalah 4-1 melawan Iran dalam kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2014.
Januari 2011, Indonesia berada di peringkat ke-125 setelah menuai kemenangan beruntun di Piala AFF 2010.