Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Liquid Net, Solusi NSN Untuk Bandwidth "Adil dan Merata"

Kompas.com - 24/11/2011, 20:07 WIB
EditorReza Wahyudi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sebuah cara baru bagi operator untuk mengatur kapasitas bandwidth yang saat ini telah dimiliki. Cara baru ini memungkinkan alat yang dipergunakan akan mengadaptasi sendiri untuk memperbesar atau memperkecil kapasitas bandwidth-nya.

Selama ini, kapasitas bandwidth hanya besar di kawasan bisnis atau pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi orang. Sedangkan daerah pemukiman yang agak pinggir dari kota tidak mendapat  bandwidth yang besar dari operator. Tentu saja, layanan akses terutama di daerah pinggiran akan berkurang dan pelanggan akan dirugikan.

Head of Solution Engagement, Network System Asia Pacific, Marco Lius menjelaskan alat berupa Liquid Net dari Nokia Siemens System akan dapat mengatur kapasitas bandwidth sesuai dengan jumlah penggunanya di suatu wilayah.

"Sehingga bandwidth akan tersebar merata di semua wilayah," kata Lius di Jakarta, Kamis (24/11/2011).

Pada tahun 2020 nanti, konsumsi bandwidth di tanah air bisa mencapai 1GB per perangkat bergerak per hari. Jika operator tidak menyiapkan seluruh jaringannya mampu memenuhi kapasitas terrsebut, operator akan kehilangan pelanggannya.

Lius menyatakan kebutuhan bandwidth untuk setiap wilayah memang berbeda-beda, namun akan lebih adil jika operator mau membagi bandwidth sesuai dengan jumlah pengguna di suatu wilayah.

Salah satu contohnya, pelanggan akan dapat menikmati layanan broadband secara penuh saat berada di pusat kota, pusat bisnis atau pusat perbelanjaan terkemuka. Tapi, saat pelanggan pulang ke rumah di kawasan pinggiran kota, secara langsung jatah bandwidth-nya akan berkurang karena memang operator hanya menjatah bandwidth yang tak sebesar bandwidth di pusat kota.

"Saat pusat bisnis itu ditinggalkan pekerja, otomatis kapasitasnya masih besar. Sementara pengguna beralih ke pinggiran kota yang hanya menikmati bandwidth yang kecil. Alat ini bisa mengatur secara otomatis kapasitas bandwidth dari pusat bisnis itu ke kawasan pinggiran atau sesuai dengan jumlah pengguna di suatu kawasan tertentu," jelasnya.

Istilahnya, Liquid Net dapat mengatur kapasitas bandwidth yang tidak terpakai dan mengalokasikannya secara instan di seluruh jaringan di manapun dan kapanpun kapasitas itu dibutuhkan. 

Liquid Net menggunakan optimalisasi bandwidth otomatis dan dapat melakukan adaptasi sendiri agar layanan broadband bisa dinikmati secara merata. Dengan adanya alat tersebut, kata Lius, pelanggan tidak akan dikecewakan meski berada di kawasan pinggiran kota. Selain itu juga akan menimbulkan bisnis-bisnis baru di kawasan tersebut.

Liquid Net dibangun berbasis arsitektur Liquid Radio dari Nokia Siemens Network. Liquid Net menambah fungsionalitas Liquid Core dan Liquid Transport yang dapat diimplementasikan secara terpisah dalam lingkungan multivendor secara bersama-sama.

“Jika Liquid Radio meningkatkan kapasitas secara fleksibel di dalam Jaringan Akses Radio (Radio Access Network), Liquid Net lebih meningkatkan kemampuan ini ke jaringan transport sehingga menjanjikan optimalisasi tidak hanya dalam trafik pengguna tapi juga dalam investasi CAPEX,” tambah Peter Jarich, Current Analysis, Service Director for Service Provider Infrastructure.

Liquid Radio, Liquid Core dan Liquid Transport dapat diimplementasikan bersama-sama atau secara terpisah dalam jaringan untuk memperoleh kapasitas, cakupan dan layanan broadband.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke