Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ricuh Promo BlackBerry

Oknum RIM Diduga Bertanggung Jawab

Kompas.com - 29/11/2011, 17:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menengarai ada seorang oknum dari Research In Motion (RIM) yang secara tidak langsung telah memicu kericuhan dalam acara promo BlackBerry 9790 atau Bellagio di Pacific Place beberapa waktu lalu. Oknum itu diduga memperbolehkan masuk calon pembeli bukan prioritas.

"Jadi saat acara itu masih berlangsung, dari RIM ada yang menyatakan akan melayani semua," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar, Selasa (29/11/2011) di Mapolda Metro Jaya. Padahal, kata Baharudin, panitia hanya menyediakan ponsel BlackBerry sekitar seribu unit.

"Seharusnya jumlah yang antre kan sama dengan jumlah BlackBerry-nya. Namun, ini justru membeludak. Mereka tetap saja mengantre. Setelah itu ternyata jumlah BlackBerry yang dijual sampai 1.400 unit," katanya.

Jumlah BlackBerry yang terjual melebihi target awal ternyata terjadi karena ada oknum RIM yang memperbolehkan masuk pengunjung yang bukan prioritas. Sebelumnya, panitia memberikan gelang hitam kepada para pembeli yang sudah mengantre sejak awal untuk menandakan akan dilayani lebih dulu.

Namun, karena ada oknum RIM yang memperbolehkan masuk, akhirnya pengunjung tanpa gelang berbaur dengan pengunjung yang memiliki gelang khusus. Hal ini membuat pembeli prioritas berang. Desak-desakan pun tak terelakkan. Akibatnya, puluhan orang pingsan dan sejumlah orang mengalami patah tulang.

Polisi kini masih mencari siapa oknum yang membuat sistem antrean menjadi kacau tersebut. "Masih kami cari siapa orangnya. Pihak RIM bilang akan melayani seluruhnya, bukan hanya yang memakai gelang. Ini yang membuat kacau," kata Baharudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com