Jawabannya, hal itu bisa dilakukan apabila game developer tersebut merasa memiliki cukup sumber daya yang bisa dialihkan. Jangan sampai hal ini justru membebani mereka dan menghambat pengembangan produk.
Tugas utama game developer adalah menghasilkan produk game yang berkualitas tinggi dan bisa dinikmati oleh pemainnya.
Jika tim yang ada merasa keberatan akan adanya tugas PR tersebut, ada alternatif yang bisa dilakukan.
1. Bergabung ke game publisher
Tugas dari sebuah game publisher adalah memasarkan produk yang telah dikembangkan game developer. Hal ini mencakup juga upaya mendekati media massa agar mau meliput produk yang mereka hasilkan.
Kekurangannya, di setiap game publisher akan ada game yang menjadi prioritas (produk unggulan) dan ada yang bukan.
2. Koalisi game developer
Salah satu alternatif solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggandeng tim game developer lain dan melakukan konsolidasi sumber daya.
Dengan konsolidasi tersebut, pekerjaan PR akan ditanggung bersama oleh beberapa tim game developer yang terlibat sehingga bebannya bisa lebih ringan.
Kekurangannya, tetap akan ada sumber daya dari game developer yang terpakai untuk melakukan tugas PR.
3. Menyewa jasa PR profesional
Jika memiliki sumber daya keuangan yang cukup, game developer bisa menyewa jasa profesional untuk melakukan kampanye PR dan marketingnya. Jasa yang dipilih bisa dari lembaga konsultasi PR maupun konsultan perseorangan.
Kekurangannya tentu saja dari sisi biaya. Terutama bagi game developer yang produknya belum meraih keuntungan finansial yang diharapkan.
4. Bicara langsung ke masyarakat