Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internet Rentan, Indonesia Belajar dari Jepang

Kompas.com - 07/05/2012, 19:26 WIB

Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Rudy Lumanto menjelaskan, peningkatan serangan hacker tersebut dilakukan karena seiring pertumbuhan pengguna internet di Tanah Air dan luar negeri.

"Hacker tersebut biasanya menyerang situs-situs lembaga pemerintah. Bukan secara khusus menyerang, tetapi biasanya mereka cuma iseng," kata Rudy.

Rudy mengaku serangan tersebut memang beragam, tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga berasal dari luar negeri.

Akan tetapi, Rudy juga tidak bisa langsung menerka bahwa hacker tersebut berasal dari luar negeri secara murni. Bisa saja, hacker tersebut berasal dari Indonesia,  tetapi memakai alamat Internet Protocol (IP) luar negeri.

Serangan hacker tersebut biasanya menyerang komputer berbasis SQL, DOS, ICNT, dan bahkan bisa berupa virus berbahaya (malware).

"Biasanya kecenderungan serangan hacker meningkat di awal dan akhir tahun. Bahkan serangan itu bisa meningkat dua kali lipat dari hari biasa," tuturnya.

Bidang Hubungan Kerja Sama Antarlembaga ID-SIRTII Muhammad Salman menjelaskan, serangan hacker tersebut biasanya menyerang aplikasi berbasis  database web.

"Akan tetapi, serangan berbasis web database, seperti SQL dan semacamnya, itu tidak terlalu mengkhawatirkan. Untuk mengatasinya juga tidak sulit," kata Salman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com