Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terung Putih Membuahkan Laba Ratusan Juta

Kompas.com - 30/05/2012, 02:42 WIB

Ia menjual terung putih antara Rp 5.500 dan Rp 6.000 per kg. Ia mengaku bisa meraup omzet Rp 135 juta sekali panen. "Laba bersih saya 25 persen dari omzet," ujarnya.

Budidaya terung putih tidak terlalu sulit. Asal memerhatikan kondisi tanah, cuaca, dan pemupukan, tanaman ini bisa menghasilkan buah yang maksimal. Terung putih sudah bisa dipanen pada usia 65 hari. Lantaran harus mendapatkan sinar matahari yang cukup, hindari budidaya di musim hujan.

Budidaya terung putih tidak jauh berbeda dengan budidaya terung jenis lainnya. Terung putih dapat tumbuh di lahan dengan ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl). Terung ini cocok dibudidayakan di tanah lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, dan memiliki sistem pengairan yang bagus.

Abbas mengatakan, derajat keasaman (pH) tanah harus diperhatikan. Umumnya pH yang dibutuhkan antara 6-7. “Di Kalimantan, pH tanahnya masih di bawah 4, jadi perlu pengapuran dalam persiapan lahannya,” ungkapnya.

Sebaiknya, penanaman awal dilakukan saat hendak memasuki musim panas. Alasannya, pengendalian airnya relatif lebih mudah. Pengolahan tanah meliputi pembersihan rumput liar di sekitar kebun, dan pembajakan sedalam 30 sentimeter (cm) untuk membuat gundukan tanah atau bedengan sesuai lahan yang ada. Lebar bedengan sekitar 100 cm dengan jarak antar-bedengan 40-60 cm.

Abbas menyarankan agar menyebarkan pupuk secukupnya di lahan tersebut. Pemupukan selanjutnya bisa dilakukan setiap 10 hari hingga tanaman mencapai usia 45 hari. Sebaiknya, petani menggunakan fungisida sebagai anti-jamur. Bila perawatan dilakukan secara telaten, pada usia 65 hari, terung putih sudah mulai berbuah dan bisa dipanen. “Tapi buahnya itu tidak matang sekaligus. Setidaknya panennya itu setiap empat hari sekali. Jadi ada 32 kali pemetikan,” tandasnya.

Dalam setahun, tanaman ini bisa dua kali panen dengan rata-rata produksi per batang mencapai 2 kg hingga 2,5 kg. Dari pengalaman Abbas, di atas lahan setengah hingga satu hektar bisa ditanam 10.000 hingga 12.000 batang tanaman terung putih. Namun, setelah panen selesai dan kembali ingin membudidayakan terung putih, sebaiknya menggunakan lahan lain. Ini untuk menghindari serangan hama yang mungkin sudah lebih bisa beradaptasi.

Sementara itu, Rusmindi menambahkan, terung putih bisa tumbuh subur di suhu udara antara 22 derajat celsius dan 30 derajat celsius. Selain itu, tanaman ini harus mendapatkan sinar matahari yang cukup. Makanya, kata dia, budidaya terung putih sulit dilakukan di musim hujan.

Sebab, selain hama jamur sulit kendalikan, sistem pengairan juga harus diperhatikan agar tidak ada genangan air di atas lahan. Jika sudah terkena hama, maka daun tanaman ini akan mengerut dan kering. Hama bisa diberantas dengan menggunakan Basudin 40 WP dan Bayrusi 125 EC. (Eka Saputra, Noverius Laoli/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com