E-book
Kalangan muda yang gemar dengan tema teknologi informasi serta penggemar novel dan komik berpotensi menjadi generasi online; yaitu generasi yang tetap membaca meskipun tak bersentuhan langsung dengan buku cetakan.
Sisi kepraktisan merupakan alasan terbesar responden yang memanfaatkan e-book sebagai sumber bacaan, di samping adanya kesadaran yang selaras dengan cinta lingkungan, atau kampanye go green yang kini gencar digaungkan.
Cepat atau lambat e-book akan makin populer. Sebagai media baru tentu memiliki karakteristiknya sendiri dibandingkan buku cetakan. Ada sisi lebih dan kurang. Sebagaimana penerbitan surat kabar, akhirnya industri perbukuan juga terisap masuk ke dalam konvergensi media.
Di satu sisi muncul harapan hal ini dapat lebih meningkatkan minat baca masyarakat. Di sisi lain muncul kekhawatiran tentang nasib penerbit kecil yang sulit menyesuaikan diri di tengah persaingan. Industri buku kian mengandalkan campur tangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus-menerus memperbarui diri. Konsekuensinya, dibutuhkan modal lebih besar. (Yohanes Krisnawan/Litbang Kompas