Terancam Kamera Digital, Camcorder "Pede" Punya Pasar Sendiri

JAKARTA, KOMPAS.com - Distributor produk Canon di Indonesia, Datascrip, optimis penjualan perangkat camcorder (perekam video) masih potensial, meski pasarnya terancam oleh kamera saku dan kamera DSLR. Rasa optimis ini didasari atas target pasar camcorder yang mengincar segmen tersendiri.

Marketing Manager Image Communication Product Division Datascrip, Sintra Wong berpendapat, camcorder punya pasar tersendiri, yang jelas berbeda dengan kamera saku dan DSLR. Mereka yang mengutamakan kepraktisan dalam merekam video, akan memilih camcorder.

Camcorder mengincar pengguna yang membutuhkan alat perekam video untuk mendokumentasikan kehidupan. "Seperti merekam momen kelahiran anak, dan masa pertumbuhan anak. Atau untuk merekam aktivitas liburan," Sintra memberi contoh.

Untuk ukuran alat perekam video, camcorder tidak disertai dengan banyak tombol yang bisa membuat bingung penggunanya. Proses penyetelannya pun terbilang cepat dan praktis. Kebanyakan camcorder saat ini juga telah mendukung resolusi gambar high definition (HD).

Bicara soal kemampuan tersebut, kamera saku digital juga telah mendukung fitur-fitur serupa, bahkan ada yang bisa merekam video HD. Meski demikian, Sintra percaya, penggunaan kamera saku oleh para pembeli lebih dimanfaatkan untuk urusan memotret. "Fitur untuk merekam videonya jarang digunakan," kata Sintra di Jakarta, Selasa (24/7/2012)

Hal serupa terjadi terhadap para pembeli kamera DSLR, yang lebih memanfaatkannya untuk memotret. Mereka yang menggunakan kamera DSLR untuk merekam video, bisa disebut kalangan profesional di bidang audio visual.