JAKARTA, KOMPAS.com — Kecanggihan teknologi yang tersedia dalam smartphone berbuntut pada kerugian sebagian besar operator telekomunikasi. Kerugian tersebut khususnya terjadi pada merosotnya pendapatan dari layanan short massage services (SMS).
Perusahaan riset teknologi, Ovum, merinci bahwa operator global diprediksi merugi 23 miliar dollar AS dalam bisnis SMS pada akhir 2012.
Hal ini terjadi karena pengguna smartphone beralih ke aplikasi pesan gratis, seperti WhatsApp.
Riset tersebut juga meramal kerugian yang lebih besar, yakni mencapai 54 miliar dollar AS, pada 2016.
"Pesan sosial menjadi lebih luas dan para operator berada di bawah tekanan untuk mendorong pendapatan komponen pesan dari bisnis komunikasi mereka," papar Neha Dharia, analis konsumen telekomunikasi Ovum, Kamis (11/10/2012).
Menurutnya, para operator perlu memahami dampak aplikasi pesan sosial terhadap perilaku konsumen, dalam hal perubahan pola-pola komunikasi dan dampak pendapatan SMS, serta menawarkan layanan yang sesuai.
Melalui WhatsApp, misalnya, konsumen punya keleluasaan untuk bertukar pesan secara gratis dengan menggunakan jalur internet nirkabel, melampaui gateway SMS yang membebankan biaya per pesan atau untuk kuota per bulan.
"Level pertumbuhan akan terus berlanjut saat smartphone dan penetrasi mobile broadband meningkat," lanjut Neha. Selain WhatsApp, beberapa aplikasi gratis juga menyebabkan operator SMS tekor. Aplikasi yang dimaksud adalah Pinterest dan Fring.
Perlu diketahui, SMS menyumbang 75 persen pendapatan non-pesan suara untuk perusahaan telekomunikasi, secara global, pada 2009. Namun, tahun ini, pendapatan tersebut bisa amblas hingga 47 persen. (KONTAN/Dyah Megasari)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.