KOMPAS.com - Meski ogah berdamai dengan Apple, Samsung ternyata penasaran soal isi perjanjian yang diteken oleh HTC bersama dengan rival beratnya itu.
Jumat, 16 November 2012, Samsung meminta pengadilan Amerika Serikat agar menyuruh Apple mengungkap isi perjanjiannya dengan HTC.
Alasan Samsung, perjanjian tersebut bisa jadi turut mencakup paten-paten yang dijadikan senjata Apple melawan perusahaan Korea yang sedang naik daun itu di pengadilan.
Apple saat ini sedang berusaha mencekal penjualan produk-produk Samsung yang dikatakan melanggar paten. Untuk bisa meloloskan permintaannya, Apple harus membuktikan bahwa produk-produk Samsung terkait telah membuat kerusakan yang "tidak bisa diperbaiki" dan bahwa ganti rugi finansial saja tidak cukup.
"Seperti yang diketahui, keengganan Apple untuk melisensikan patennya dikemukakan oleh Samsung dalam perlawanannya terhadap mosi Apple untuk pelarangan penjualan permanen," tulis Samsung dalam berkas yang diajukan ke pengadilan.
"Lisensi ini berkaitan langsung dengan tuduhan Apple soal 'kerusakan yang tak bisa diperbaiki' yang diakibatkan Samsung dan layak tidaknya ganti rugi dalam bentuk uang."
Paten Unik
Samsung telah mengetahui bahwa setidaknya ada dua paten yang sama-sama dituduhkan Apple telah dilanggar oleh perusahaan itu dan HTC.
Pertanyaannya adalah, apakah Apple telah melisensikan paten-patennya yang paling berharga, --yang di pengadilan disebutkan tak akan dilisensi, terutama ke perusahaan saingan-- kepada HTC.
"Paten-paten ini adalah kekayaan intelektual unik milik Apple, terkait user experience," ujar direktur lisensi dan strategi paten Apple Boris Teksler saat bersaksi di pengadilan Apple versus Samsung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.