Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Samsung Galaxy Camera

Kompas.com - 07/01/2013, 10:24 WIB

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menginstal aplikasi ke dalam kamera melalui Google Play Store. Aplikasi yang digunakan yaitu Photo Editor, untuk mengolah perwajahan foto, seperti mengatur kontras, sharpen, cropping, hingga white balance atau resize foto. Untuk melengkapi data foto seperti mengisi tanggal pemotretan, judul foto, keterangan foto (caption), lokasi pemotratan, hingga informasi nama fotografer, aplikasi yang bisa digunakan adalah MoPhotos.

Namun jika kedua aplikasi di atas tidak sesuai dengan kebutuhan atau barangkali Anda tidak memiliki cukup budget, jangan khawatir. Saat ini sudah ada aplikasi online untuk mengolah foto.

Salah satu situs yang menyediakan aplikasi untuk mengolah foto adalah Pixlr. Situs ini meyediakan beberapa aplikasi online untuk mengolah foto dari yang paling sederhana Pixlr Express, mengolah foto tingatan lebih tinggi Pixlr Editor, atau Pixlr-o-matic untuk anda yang suka mengolah foto bergaya retro seperti halnya kamera lomo.

Kamera ini juga sudah dilengkapi dengan format video yang sangat baik, yaitu Full High Definition dengan format 1920 x 1080 (30 frame per detik). Pilihan lain yang tak kalah menarik adalah slow motion video 768 x 512 (120 frame per detik). Slow motion video memungkinkan penggunanya menangkap sebuah momen dan menjadikannya dalam gerakan lambat.

Jika tidak puas dengan hasil video standar, tersedia aplikasi video editor yang memungkinkan menggabungkan video dengan foto dan musik. Tersedia pula menu tambahan untuk memotong adegan per adegan, menambah efek, teks dan transisi video. Hasil video dapat disimpan dalam beberapa ukuran video sesuai dengan keinginan.

"Sharing" foto

Keunggulan kamera ini ada pada kemampuannya untuk menyebarkan foto ke beragam medium. Ada beberapa fasilitas yang disediakan, yang pertama melalui fasilitas Share Shot. Dengan pilihan menu ini, setiap foto bisa langsung diterima perangkat lain saat itu juga. Tentunya keduanya sudah terhubung melalui Wi-Fi Direct. Wi-Fi Direct prinsipnya hampir sama dengan Bluetooth, yaitu jaringan nirkabel yang menggunakan gelombang frekuensi radio.

Memang tidak semua perangkat memiliki fasilitas Wi-Fi Direct, hanya perangkat tertentu yang memang dirancang vendor sudah memiliki fasilitas Wi-Fi. Galaxy Tab dan Galaxy S III atau Galaxy Note antara lain yang sudah dicoba terkoneksi melalui Wi-Fi Direct.

Fasilitas Wi-Fi Direct tidak saja sebatas di situ, kamera ini bisa juga mengirimkan satu atau banyak foto sekaligus dalam bentuk grup ke beberapa perangkat sekaligus yang terkoneksi pada jaringan Wi-Fi sama. Cara ini bisa dilakukan antara lain melalui group cast pada aplikasi Allshare Play, yang tentunya aplikasi tersebut sudah diinstal ke perangkat masing-masing.

Karena Galaxy Camera terkoneksi dengan jaringan 3G dan dioperasikan menggunakan sistem Android, keunggulan lain dari kamera ini tentunya bisa menyebarkan foto ke semua jejaring sosial, e-mail, FTP, LAN dan yang penting bisa menyimpan semua foto dan file ke dalam cloud. Melaui cloud, tentunya pengguna kamera tidak perlu khawatir kartu memorinya penuh atau file rusak dan terhapus karena setiap file disimpan di server online yang bisa kita peroleh secara gratis.

Saat ini sudah banyak aplikasi cloud gratis yang menyediakan kapasitas hingga dalam ukuran gigabyte. Aplikasi yang bisa diunduh gratis antara lain Dropbox atau Google Drive. Dropbox menyediakan kapasitas gratis 2,5 GB untuk setiap satu akun. Namun jangan khawatir jika kapasitas 2,5 GB tidak cukup Dropbox menyediakan storage berbayar seharga 9,99 dolar AS per bulan untuk kapasitas 100, 200, atau 500 GB.

Nilai tambah

Karena kamera ini dioperasikan dengan sistem Android, tentunya semua hal yang bisa dilakukan perangkat smartphone atau tablet bisa pula dilakukan kamera ini. Seperti bermain game, membuat berkas presentasi, mengetik teks Office, memutar film, menonton channel televisi, atau mendengarkan musik. Semua aplikasi bisa diakses melalui Google Play Store atau Samsung Apps.

Satu hal yang penting, jika baterai kamera habis, tidak perlu mencari koneksi listrik karena kamera ini bisa menerima suplai listrik DC dari power bank.

Tren teknologi kamera ke depan memang akan semakin kompak dan terkoneksi dengan jaringan baik offline maupun online. Bukan tidak mungkin kamera mirrorless atau kamera digital SLR akan mengikuti tren kamera online dengan sistem operasi yang makin beragam, bukan hanya Android.

Jika harus membuat penilaian, kamera ini memang sangat cocok bagi pengguna yang mobile, senang bepergian tetapi tidak ingin ribet dengan membawa banyak gadget dan tentunya tetap bisa tetap terkoneksi dengan dunia maya. Jadi, kita tunggu saja perkembangan kamera berikutnya akan seperti apa.

 

Kompas/Lucky Pransiska

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com