Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aaron Swartz, Aktivis Internet yang Berakhir Tragis

Kompas.com - 21/01/2013, 19:49 WIB

Swartz memang orang yang tidak sabaran. Dengan bakat luar biasa dan semangat yang berapi-api, dia punya kencenderungan untuk menghadapi segala sesuatu dengan frontal, bila perlu melawan pihak berwenang ataupun aturan yang berlaku.

Dia memiliki cara pandang sendiri yang tak selalu sesuai dengan keadaan dunia sebenarnya.

Selama beberapa tahun, sifatnya itu membawa dampak positif, sampai akhirnya Swartz terperosok ke dalam lubang yang sangat dalam.

Terjerat masalah

Dalam rangka menyebarkan pandangannya soal akses publik terhadap informasi, dalam rentang waktu antara akhir 2010 hingga awal 2011, Swartz memanfaatkan kelemahan dalam sistem arsip jurnal akademis JSTOR milik Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk mengunduh sekitar 4,8 juta dokumen digital. Dia berniat membagikannya secara gratis di internet.

Ketika pihak MIT menyadari apa yang terjadi dan memutus jaringan wireless yang digunakan Swartz untuk mengunduh (download) hampir seluruh isi perpustakaan digital tersebut, dia menyusup ke dalam ruang server MIT lalu menghubungkan laptop miliknya secara langsung ke jaringan kampus.

Tindakan terakhirnya itulah yang membawa Swartz menghadapi dakwaan peretasan, bulan Juli 2011. Dia menghadapi ancaman penjara puluhan tahun dalam sidang yang sedianya akan dimulai sekitar awal tahun 2013.

Mungkin lantaran itulah, lelaki berbakat yang ingin mengubah jalannya arus informasi di seluruh dunia ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Pihak keluarga Swartz menyalahkan pemerintah Amerika Serikat yang dinilai terlalu agresif mengejar hukuman untuk Swartz.

Pemakamannya yang diadakan tanggal 16 Januari lalu dihadiri oleh ratusan orang dengan penampilan beragam. Mulai anak muda dengan gaya rambut mohawk berwarna pink hingga orang tua dengan jenggot panjang. Kebebasan yang diperjuangkan Swartz memang menarik simpati banyak orang, berapapun usianya dan dari manapun asalnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com