Perusahaan ini beberapa kali mengalami pergantian kepemilikan. Ketika budaya dari pemilik yang pertama baru terbentuk, ternyata terjadi perubahan kepemilikan. Begitu terus, hingga budaya di perusahaan ini belum sempat terbentuk. Proses integrasi kultur ini belum tuntas, mekanisme kerja, alur kerja, dan ekspektasi harus dikalibrasi ulang setiap kali kepemilikan berubah.
Sementara di sisi lain, kinerja perusahaan tidak boleh mengendur karena harus menghadapi perubahan dan persaingan di luar. Inilah yang menjadi tantangan bagi manajemen, membenahi sumber daya manusia di dalam sambil menguatkan diri untuk bersaing.
Ibaratnya, belum sempat duduk tenang untuk konsolidasi internal, sudah harus berperang.
Tentu hal ini saya akui tidak mudah. Untungnya, jajaran manajemen yang ada sekarang sudah saya kenal dan sudah kompak. Jadi saya yakin perusahaan akan semakin baik.
Kami, manajemen Indosat, sudah melihat sedikit saja kami bekerja lebih cepat, maka hasil yang kita raih lebih nyata. Kami bisa keluar dari ketertinggalan dengan kompetitor kami.
Saya lihat yang menjadi kendala adalah masalah eksekusi. Jika kita bisa mengeksekusi rencana program kerja kita lebih cepat, hasilnya akan tampak nyata.
Bisnis telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat cepat perubahannya. Bagaimana Indosat melihat perubahan yang akan terjadi ke depan?
Bisnis telekomunikasi merupakan one of the fastest moving industry yang didorong oleh perubahan teknologi. Dulu banyak orang memakai Friendster, tetapi sekarang tidak satu pun orang mengingat Friendster. Facebook juga sudah mulai ditinggalkan.
Tantangan bagi kami adalah menyediakan layanan data yang berkualitas. Layanan suara dan pesan singkat saat ini sudah menunjukkan pertumbuhan yang mendatar. Ke depan, permintaan akan data akan sangat besar. Semua operator percaya ini. Untuk itu, persiapan harus dilakukan saat ini, jika ditunda, akan terlambat sekali.
Kapan permintaan data itu akan datang?