Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DEMO PILGUB JATIM 2013

Pencalonan Soekarwo Ditolak

Kompas.com - 15/04/2013, 12:43 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Madura-Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPU Jatim di Jalan Raya Tenggilis, Surabaya, Senin (15/4/2013). Mereka menolak pencalonan Soekarwo untuk kembali memimpin Jatim periode 2014-2019.

Para mahasiswa itu merasa kecewa, karena Soekarwo yang harusnya memiliki hutang budi kepada rakyat Madura yang memenangkannya pada Pilgub 2008 lalu, justru sama sekali sekali tidak memihak. ''Di Madura justru masih banyak rakyat miskin yang hidup susah,'' kata Koordinator aksi, Moelyadi.

Mahasiswa menuding, hubungan Soekarwo dengan rakyat Madura sudah selesai di tingkat transaksi nominal. Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu dituduh menggunakan kekuatan modal untuk membeli pengaruh para tokoh Madura. ''Soekarwo sengaja menutup aspirasi rakyat Madura secara substansif untuk memuluskan visi liciknya,'' seru Moelyadi dalam orasinya.

Di Madura, kata Moelyadi, Soekarwo tidak sendirian, dia dibantu tokoh blater Madura yang juga mantan Bupati Bangkalan, Fuad Amin. Fuad dituding sebagai "operator" kecurangan saat pemungutan suara Pilgub Jatim 2008 lalu. Menurut Moelyadi, Fuad Amin dengan kekuatan politiknya saat itu dengan mudah mengorganisasi para tokoh Madura untuk mengekseskusi kecurangan pemungutan suara.

Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf terpilih sebagai pemenang Pilgub Jatim 2008 lalu atas lawan beratnya Khofifah Indar Parawansah-Mujiono dalam putaran ketiga Pilgub yang khusus diselenggarakan di Madura.

Pengulangan pemungutan suara yang diputus Mahkamah Konstitusi itu terkait ditemukannya aksi kecurangan pada penyusunan daftar pemilih dan pemungutan suara sebelumnya.

Aksi siang ini berjalan lancar dengan kawalan puluhan petugas polisi, meskipun sempat menimbulkan kemacetan di seputar Jalan Raya Tenggilis Surabaya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com