Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Tinggal Multiply Indonesia

Kompas.com - 31/05/2013, 16:18 WIB

Penutupan Multiply dinilai Andi akan memberi efek positif untuk industri e-commerce. Menurutnya, sumber daya manusia berkualitas para karyawan Multiply akan tersebar ke berbagai perusahaan e-commerce.

Selain itu, karyawan yang punya pengalaman "ngelotok" soal bisnis internet juga diharapkan bisa membangun perusahaan baru. Investor tentu akan lebih percaya kepada mereka yang sudah punya pengalaman menjalankan bisnis internet.

"Kondisi serupa saya alami ketika saya mundur dari Plasa.com dan tim awal yang pernah saya bentuk sekarang menjadi pemimpin di berbagai e-commerce dan perusahaan internet. Begitu pula ketika Yahoo membubarkan Koprol dan Detikcom diakuisisi Trans Corp. Industri makin berkembang karena adanya proliferasi talenta yang punya pengetahuan dan pengalaman tinggi," ujar Andi.

Multiply sendiri telah menggelar job fair kecil-kecilan pada awal Mei lalu sebagai langkah membantu 60 karyawannya untuk menemukan pekerjaan baru. Perusahaan lain dipersilakan merekrut karyawan Multiply.

Industri e-commerce di Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan. Antonny berpendapat, para pelaku harus bersama-sama membangun kesadaran masyarakat agar mau berbelanja online. Insentif yang terukur diperlukan untuk mengedukasi pasar dan menarik perhatian.

Ada 60 juta pengguna internet di Indonesia pada 2012, sekitar 5 persen dari jumlah tersebut atau setara 3 juta orang pernah berbelanja secara online.

Andi memproyeksi, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 akan mencapai 80 juta, dan adopsi e-commerce turut tumbuh mencapai lebih dari 10 persen. Dengan ini, akan terjadi lonjakan konsumen online sebesar 8 sampai 10 juta orang. Angka rata-rata transaksi online saat ini berkisar Rp 100.000 sampai Rp 200.000 per transaksi. Jika asumsi konsumen online ini melakukan lebih dari satu transaksi per tahun, maka nilai transaksi e-commerce di Indonesia bisa mencapai Rp 1 sampai 3 triliun.

Hari terakhir, Multiply diarahkan ke Tokobagus

KompasTekno sempat menghubungi beberapa rekan di Multiply pada hari terakhir mereka di kantor yang berlokasi di Gedung Gandaria 8 lantai 23, Jakarta Selatan. Di kantor dengan konsep minimalis dan terbuka ini, para karyawan mengaku sedang "berbenah" dan beberapa di antaranya telah siap dengan pekerjaan baru.

Manajemen Multiply menyelenggarakan acara perpisahan untuk karyawan. Mantan country manager Multiply Indonesia Daniel Tumiwa, sempat mempublikasi foto suasana momentum perpisahan melalui jejaring sosial Twitter.

Perpisahan antarkaryawan Multiply, 31 Mei 2013
Suasana acara perpisahan karyawan Multiply (Dokumentasi Daniel Tumiwa, via Twitter)

Bagi sebagian besar karyawan, 31 Mei 2013 adalah hari terakhir mereka di Multiply. Namun, bagi sebagian kecil karyawan, termasuk divisi customer service, masih harus mengawal Multiply sampai akhir Juni 2013 untuk menyelesaikan jika ada transaksi yang masih menggantung. Ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan.

Situs web dengan alamat Multiply.com dan Multiply.co.id telah ditutup. Halaman utama Multiply kini mengarahkan pengunjung untuk pergi ke Tokobagus.com dan Sulit.com.ph. Keduanya merupakan situs web iklan baris yang diinvestasi oleh MIH.

Orang-orang yang pernah bertransaksi di Multiply tentu akan merindukan pengalaman social commerce a la Multiply. Namun, apa daya, mereka harus mengucapkan selamat tinggal kepada Multiply.

"Hari ini semua kegiatan usaha Multiply resmi dihentikan. Terima kasih kepada semua yang sudah menjadi bagian dari perjalanan kami," demikian kicauan terakhir akun resmi Multiply di Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com