Populasi penduduk Iran berjumlah 75 juta jiwa. Lebih dari setengahnya menggunakan internet, menurut data resmi pemerintah setempat.
Seperti dikutip dari Reuters, Menteri Komunikasi Iran Mohammad Hassan Nami tidak menegaskan, apakah alamat e-mail nasional itu wajib digunakan atau tidak. Yang jelas, e-mail itu harus digunakan untuk sarana komunikasi elektronik antara warga dengan lembaga pemerintah.
"Dengan adanya alamat e-mail untuk setiap warga Iran, interaksi pemerintah dengan masyarakat akan berlangsung secara elektronik," ujar Nami.
E-mail nasional itu menggunakan domain "mail.post.ir." Pemerintah berjanji untuk menjaga privasi layanan, meskipun detail layanan email tersebut belum diungkap sepenuhnya.
Meski demikian, beberapa pihak khawatir email nasional ini akan menjadi alat pemerintah untuk memantau aktivitas warga.
Pemerintah Iran sejak 2012 lalu mulai memblokir situs web internet dan berencana membuat sistem internet dalam negeri sebagai upaya meningkatkan keamanan siber.
Pemerintah bahkan memblokir penggunaan peranti lunak virtual private network (VPN) untuk umum, yang selama ini digunakan warga agar tetap bisa mengakses situs web luar negeri. VPN mampu "mengibuli" jaringan internet Iran, dan membuat komputer seakan berada di luar Iran. Sebagian warga merasa terisolasi atas langkah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.